Sukses

Cari Penyebab Kematian, Makam Purnawirawan TNI di Blitar Dibongkar untuk Autopsi

Petugas dari RS Bhayangkara Kediri bersama jajaran Polres Blitar, membongkar makam seorang purnawirawan TNI di Desa Rejowinangun, Kademangan, Kabupaten Blitar.

Liputan6.com, Blitar - Petugas dari RS Bhayangkara Kediri bersama jajaran Polres Blitar, membongkar makam seorang purnawirawan TNI di Desa Rejowinangun, Kademangan, Kabupaten Blitar.

Kapolsek Lodoyo Barat Blitar Iptu Dwi Purwanto mengatakan, autopsi dilakukan atas permintaan dari keluarga almarhum. Autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Untuk dugaan, belum ada dan saat ini belum mengarah ke tindak pidana. Saat ini masih proses autopsi dari RS Bhayangkara," katanya di Blitar, Selasa 30 Mei 2023.

Ia menjelaskan, proses autopsi dengan pembongkaran makam korban. Tim medis dari RS Bhayangkara Kediri juga langsung ke lokasi melakukan autopsi terhadap jenazah.

Kepala Desa Rejowinangun Bagas Wigasto mengungkapkan bahwa pembongkaran makam ini setelah adanya permintaan dari anak korban yang berada di Papua. Korban diketahui telah meninggal dunia pada tanggal 8 Mei 2023.

Temuan itu berawal dari laporan tetangga korban yang sudah 2 hari tidak melihat korban. Setelah dicek, ternyata yang bersangkutan telah meninggal dunia.

"Saat itu, kondisi korban sudah membengkak dan keluar darah dari hidungnya. Setelah itu, diadakan musyawarah, ada perwakilan keluarga juga. Kami dari desa sudah menawarkan untuk lapor kepada yang berwajib dengan tujuan untuk identifikasi kematiannya seperti apa," katanya.

Saat itu, kata dia, keluarga memutuskan untuk tidak melapor dan menerima kematian korban. Keluarga korban juga langsung dihubungi, termasuk anaknya yang ada di di Papua. Namun, saat itu tidak bisa tersambung. Keluarga kemudian memutuskan untuk memakamkan jenazah korban.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasang Tenda

Setelah berselang, anak korban yang di Papua ingin mengetahui penyebab pasti kematian ayahnya sehingga memutuskan untuk membuat laporan polisi dan meminta autopsi.

"Setelah beberapa hari dari pemakaman, anak beliau yang di Papua, yang saat hari-H ayahnya meninggal dihubungi keluarga tidak bisa, akhirnya dia yang laporkan ke yang berwajib sehingga dilakukan autopsi," kata dia.

Pembongkaran awalnya oleh warga atas permintaan petugas. Di lokasi juga sudah dipasang tenda untuk autopsi.

Setelah autopsi selesai, jenazah kemudian dimakamkan kembali. Petugas juga masih memeriksa hasil autopsi untuk menjadi bahan pemeriksaan kasus kematian purnawirawan TNI tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.