Â
Liputan6.com, Pacitan - Tim Labfor Polda Jatim memeriksa langsung area yang dicurigai sebagai titik awal kebakaran Pasar Arjosari Pacitan. Mereka mengambil sejumlah sampel benda yang hangus terbakar pada Selasa 30 Mei 2023.
"Satu per satu puing-puing kios yang terbakar dicek petugas, diambil sampelnya untuk selanjutnya akan diperiksa di laboratorium forensik di Surabaya (Polda Jatim)," kata Plt Kapolsek Arjosari Ipda Ferry Ardiyanto di Pacitan, Selasa 30 Mei 2023.
Advertisement
Menurut Ferry, tim labfor lebih dulu meminta keterangan sejumlah saksi termasuk pedagang sebelum melanjutkan penyelidikan di dalam lokasi pasar yang terbakar.
Fokus penyelidikan kemudian dengan meneliti salah satu kios sembako milik Sudarmi yang ada di blok belakang, karena dicurigai sebagai pusat api.
"Sejumlah barang bukti seperti stop kontak dan kipas angin yang diduga kuat menjadi penyebab kebakaran sudah diamankan dan akan dibawa ke labfor," katanya.
Sementara tim labfor bekerja untuk mencari bukti forensik terkait penyebab kebakaran Pasar Arjosari, Satreskrim Polres Pacitan terus bekerja mengembangkan penyelidikan dengan memeriksa saksi tambahan.
Kebakaran Pasar Arjosari yang berada di jalur utama Pacitan-Ponorogo, Kabupaten Pacitan menyebabkan 14 kios habis dilalap api.
Insiden yang terjadi pada Minggu (28/5) petang itu membuat warga sekitar gempar. Tidak ada korban jiwa, tetapi sedikitnya 14 kios ludes terbakar.Â
Kerugian Ratusan Juta Rupiah
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyatakan, kerugian akibat kebakaran Pasar Arjosari ditaksir Rp400 juta.
"Saat ini kami mulai melakukan pendataan," katanya, setelah meninjau pasar Arjosari yang hangus terbakar di Arjosari, Pacitan, Senin 29 Mei 2023.
 Nilai itu belum dihitung dampak nonmateriil terkait mandeknya aktivitas transaksi di pasar yang sementara ditutup total untuk kepentingan penyidikan.
"Tentu kami sangat prihatin atas kejadian ini. Pedagang tidak hanya kehilangan tempat berjualan serta barang dagangannya, tapi juga aktivitas ekonomi (di pasar) menjadi terganggu," ujar bupati muda yang akrab di sapa Mas Aji ini.
Untuk penanganan sementara, lanjut dia, Disdag naker (dinas perdagangan dan tenaga kerja) akan melakukan koordinasi dengan paguyuban pedagang pasar.
"Apakah masih punya stok dan lain sebagaimana. Jika dagangannya habis yang dijual apa. Ya ditunggu dulu saja hasilnya seperti apa," kata Aji.
Advertisement