Sukses

Kapal Nelayan di Pantai Grajagan Banyuwangi Tenggelam Diterjang Ombak Tinggi, Seluruh Awak Selamat

Sebuah kapal nelayan di pantai Grajagan, Banyuwangi, tenggelam setelah terhempas gelombang besar pada Kamis 1 Juni 2023. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam pristiwa tersebut.

Liputan6.com, Banyuwangi - Sebuah kapal nelayan di pantai Grajagan, Banyuwangi,  tenggelam setelah terhempas gelombang besar pada Kamis 1 Juni 2023. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam pristiwa tersebut.

Personel Satpolairud Grajagan Aipda Adi Sudrajat menjelaskan, Peristiwa tenggelamnya kapal nelayan itu pada saat membawa lima anak buah kapal (ABK) akan mencari ikan dikandang perau/taman nasional Alas Purwo. 

"Kapal nelayan itu dihempas gelombang tinggi sebanyak dua kali," katanya, Jumat (2/6/2023).

Setalah dihempas gelombang tinggi tambah dia, para ABK menguras air laut yang masuk kapal dengan alat seadanya. Namun belum terkuras bersih air laut, kapalnya sudah dihempas untuk kedua kalinya dan membalikkan kapal tersebut.

"ABK dan kapten kapal dalam keadaan selamat, sudah kembali ke rumah," Jelasnya.

Sementara itu Suparman nelayan lainya yang menolong korban mengatakan, saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan Agar kapal yang tenggelam tidak karam ke dasar laut. 

"Kapal kami tarik ke pantai grajagan untuk dibenahi oleh pemilik kapal," ujar suparman.

Saat diselamatkan, kapal dalam kondisi tenggelam sedangkan para ABK dan kapten kapal terapung di tengah laut berpegangan kapal dengan pelampung alat seadanya.

"Semuanya selamat, dan kami bawa ke Pantai Grajagan untuk di selamatkan beserta perahunya agar perahu tidak tenggelam ke dasar laut, " pungkasnya.

 

 

 

 

2 dari 2 halaman

Potensi Gelombang Tinggi

Badan Metereologi Klimatoogi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi di beberapa wilayah perairan pada 31 Mei sampai 1 Juni 2023. Gelombang tinggi berpotensi mencapai hingga empat meter.

Berdasarkan Analisa BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak  dari  Selatan- Barat dengan kecepatan angin berkisar 4-22 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur- Tenggah dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot.

Â