Sukses

Gara-Gara Rebutan Air Irigasi, Kepala Buruh Tani di Situbondo Dicangkul Teman Sendiri

Warga Desa Peleyan Kecamatan Kapongan Situbondo dihebohkan dengan aksi penganiayaan terhadap seorang buruh tani yang diketahui bernama Kawi (60) warga Desa Luglangan Kecamatan Panji Situbondo.

Liputan6.com, Situbondo - Warga Desa Peleyan Kecamatan Kapongan Situbondo dihebohkan dengan aksi penganiayaan terhadap seorang buruh tani yang diketahui bernama Kawi (60) warga Desa Luglangan Kecamatan Panji Situbondo.

Kawi diketahui dianiaya temanya sendiri yang diketahui bernama Azis. Akibatnya bagian belakang kepala, jari serta pelipis kepala kiri korban mengalami luka robek yang parah.

Untuk mendapatkan pertolongan, selanjutnya korban dievakuasi ke RSUD Abdoer Rachem.

Penganiayan itu bermula saat korban dan pelaku Azis sama- sama sedang  mengaliri sawah. Namun pada saat korban Kawi mengaliri air ke sawah yang dikelolanya, tiba-tiba ditegur oleh pelaku karena airnya meluber. Setelah mendapatkan teguran akhirnya memperbaiki saluran air tersebut.

Namun pelaku kembali menegur korban sehingga terjadi percekcokan. Saat korban hendak mengambil cluritnya, pelaku dengan cepat mengayunkan cangkulnya tepat dibagian belakang kepala korban.

Akibatnya kepala korban mengalami luka robek dan tersungkur di areal persawahan tersebut. Setelah melakukan penganiayaan pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi.

Berdasarkan informasi dari pelaku, Polsek Kapongan mendatangi lokasi kejadian, dan kemudian mengevakuasi korban yang kondissinya tergeletak tidak berdaya menuju mobil patrol untuk dibawa ke rumah sakit.

Kapolsek Kapongan Iptu Teguh Santoso mengatakan, untuk penanganan kasus ini telah dilimpahkan ke Mapolres Situbondo.

 

2 dari 2 halaman

Motifnya Berebut Air Irigasi

Pada saat pelaku menyerahkan diri, pihaknya  menugaskan empat personelnya untuk mengevakuasi korban  ke rumah sakit dan pelaku diserahkan ke Mapolres Situbondo.

“Saat ini pelaku sedang menjalni pemerisaan intensif di Mapolres Situbondo, untuk mengetahui kronoligis pastinya,” ujarnya, Sabtu (10/6/2023).

Selain itu  kata Iptu Teguh pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kapolsek Panji agar melakukan pemantauan dan pengamanan di rumah pelaku, karena dikhawatirkan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.

“Untuk sementara saat ini motifnya masalah berebut air irigasi. Tapi tidak menutup kemungkinan ada motif lain seperti dendam atau yang lainya. Untuk itu polisi masih terus selidii,” pungkasnya.