Liputan6.com, Surabaya - General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Lasiran mengungkapkan, total ada sekitar 240 gardu di wilayah kerjanya yang kabelnya dipotong oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
"Mayoritas di Madura, Tulungagung dan unit yang lain," ujarnya usai acara konvoi motor listrik dan penanaman 20 ribu mangrove di Ekowisata Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, ditulis Senin (12/6/2023).
Lasiran mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan polres setempat dan sudah membuat laporan.
Advertisement
"Rencananya kami juga akan memasang alat kamera CCTV di tempat yang sepi untuk pemantauan sehingga kita bisa mengetahui kalau ada pencurian kabel," ucapnya.
Tapi yang lebih penting, lanjut Lasiran, adalah kalau listrik padam dan ada orang yang mencurigakan di sekitaran gardu, bekerja tanpa dilengkapi oleh identitas yang jelas dari PLN, dia minta warga segera melapor ke PLN.
"Kebanyakan para pelaku pencurian kabel listrik menggunakan modus atau menyamar sebagai petugas PLN," ujarnya.
"Daerah rawan rata-rata di daerah pinggiran seperti Madura, Bojonegoro, Malang yang pinggiran," imbuh Lasiran.
Manajer PT Perusahaan Listrik Negara PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pamekasan, Feri Asmoro sebelumnya mengungkap penyebab jaringan listrik di Madura, yang sering padam selama ini adalah akibat pencurian kabel.
"Ini telah terjadi di tiga lokasi yakni dua lokasi di Sampang dan satu lokasi di Bangkalan," kata Feri di Pamekasan, Sabtu (27/5/2023).
Dia menjelaskan, pencurian kabel listrik di Sampang terjadi di Unit Layanan Pelanggan (UPL) Ketapang dan Sampang. Sedangkan di Bangkalan di UPL Blega.
"Jenis kabel yang dicuri oleh warga yang tidak bertanggungjawab ini berupa kabel NYY 1x150 mm2," katanya.
PLN Minta Warga Ikut Jaga
Feri menjelaskan pencurian yang dilakukan oleh oknum warga tersebut tidak hanya memadamkan listrik, tapi juga menyebabkan bahaya kelistrikan untuk masyarakat di sekitar lokasi.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk saling menjaga dan selalu berkoordinasi dengan PLN serta pihak berwajib jika menemukan kegiatan yang mencurigakan di sekitar jaringan PLN.
"Karena itu kami mohon dukungan masyarakat, apabila melihat gelagat mencurigakan petugas dan kendaraan operasional yang tidak menggunakan atribut atau identitas resmi PLN, maka hendaknya ditanyakan surat tugas pelaksanaan pekerjaan dan identitasnya," ujarnya.
Apabila orang tersebut tidak bisa menunjukkan keduanya, maka segeralah melapor ke Kantor PLN terdekat, call center 123 atau pihak berwajib.Terkait kasus pencurian itu, Feri mengaku telah melaporkan ke Polres Sampang dan Polsek Blega dan berharap pelaku bisa segera ditangkap agar masyarakat tidak dirugikan akibat lampu padam atau bahaya kelistrikan yang timbul dari kasus tersebut.
Advertisement