Liputan6.com, Banyuwangi - Kepolisian segera melakukan kroscek langsung menanggapi isu kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Banyuwangi. Sebagai tindak lanjut polisi juga akan menerjunkan tim Satgas Pangan.
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan polsek-polsek dikerahkan untuk memastikan kondisi riil di lapangan.
Baca Juga
Pihak kepolisian akan melakukan analisa lebih lanjut apabila elpiji bersubsidi ini benar terjadi kelangkaan.
Advertisement
"Jika memang betul (langka) kita akan lakukan analisa dulu untuk mengetahui penyebabnya. Tentu kita akan undang pihak terkait untuk rakor dan analisa," kata dia, Kamis (15/6/2023).
Menurutnya, gas elpiji ini termasuk dalam kategori Bahan Pokok dan Penting (Bapokting), sehingga harus dilakukan penelusuran dengan berbasis data.Â
"Karena itu kan harus pakai basis data. Kita belum bisa statemen lebih rinci, karena kita harus tahu dulu permasalahannya apa, alur apa yang menjadi penyebab, dan selangka apa," jelasnya.Â
Sebagai informasi, kelangkaan gas elpiji di Banyuwangi dirasakan masyarakat sejak sepekan lalu. Salah satu pedagang, Sriawati mengaku sulit mendapatkan gas melon sejak sepekan terakhir.
Biasanya hanya perlu mengoper gas ke toko kelontong dekat warungnya. Namun karena langka kini ia harus berusaha ekstra.
"Keliling ke toko-toko. Kadang juga gak dapat. Seminggu ini agak sulit nyarinya," kata Sri.
Bahkan ketika dapat gas dan akan membelinya, dia pun harus menyerahkan foto copy kartu tanda penduduk (KTP). Entah apa tujuannya ia tak paham.
"Saya manut-manut aja. Tapi jadinya ya agak ribet. Meskipun langka harganya emasih normal Rp 18 ribu," bebernya.Â
Segera Berikan Solusi
Dia pun berharap kepada pemerintah terkait agar segera memberikan solusi. Sehingga kelangkaan gas melon segera bisa teratasi.
Salah seorang pemilik Toko Kelontong di Banyuwangi, Maliki Awwal mengamini kelangkaan gas melon tersebut. Agen kerap telat memasok ke tokonya. Dia sampai mengajukan pesanan berulang kali. Namun hasilnya pun masih nihil.
"Pesanan kita baru bisa di kirim dua minggu kemudian semenjak order pertama. Jadi, stok di toko kami sudah hampir habis," bebernya.
Akibat kelangkaan ini, Maliki mengaku kerap menerima keluhan dari pelanggannya. Karena tak tau penyebabnya dia pun hanya bisa mendengarkan.
"Banyak pelanggan yang harus kecewa, karena keterbatasan stok tabung gas, hingga kehabisan," ujarnya.
Advertisement