Liputan6.com, Tulungagung - Bupati Tulungagung Maryoto Birowo melakukan peletakan batu pertama pembangunan pemakaman elite Shangrila Memorial Park di Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung.
Komplek makam ini diyakini tidak kalah dengan San Diego Hills yang ada di Karawang, Jawa Barat. Â
Baca Juga
Maryoto berharap, pengembangan kawasan di wilayah selatan Kota Tulungagung yang cenderung bergunung dan "kering" bisa menstimulasi geliat ekonomi masyarakat sekitar.
Advertisement
"Semoga bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar," kata dia, ditulis Selasa (20/6/2023).Â
Ekspektasi itu, tidak berlebihan mengingat luasan lahan untuk pengembangan kawasan pemukiman elite tergolong luas, yakni mencapai 110 hektare.
Ia optimistis kompleks pemakaman elite yang didukung salah satu investor bidang properti nasional itu menjadi yang terbesar dan pertama di Jawa Timur.
Nantinya, di atas lahan tersebut bakal dilengkapi aula, gerai makanan cepat saji, tempat bermain, tempat parkir, dan kompleks pemakaman dari berbagai agama.
Direktur Utama Shangrila Memorial Park Yoseph Santoso mengatakan wilayah Tulungagung dipilih karena potensi yang dimilikinya cukup baik.
Terlebih, lanjut dia, lokasi yang dipilih yang dinilai juga sangat baik sehingga diprediksi bisa memberikan nilai tambah bagi Sangrila Memorial Park yang dibangun di atas lahan seluas 110 hektare ini.
"Kenapa Tulungagung, karena memang ada potensinya dan kami punya aset yang cukup layak di sini, makanya kami bangun di Tulungagung," katanya.
Pekerjakan Warga Lokal
Yoseph memastikan untuk memperkerjakan warga lokal sehingga kehadiran Shangrilla Memorial Park bisa mengangkat perekonomian masyarakat.
"Sebagian besar adalah warga Ngepoh, warga sekitar sini," katanya.
Dia mengatakan pembangunan kompleks pemakaman Shangrila Memorial Park diproyeksikan berjalan lima tahun. Hal itu dilakukan karena pengerjaan kawasan pemakaman elit ini akan dilakukan bertahap setiap lima tahun dan disesuaikan dengan nilai inflasi berjalan.
Diperkirakan pembangunan total akan memakan waktu hingga puluhan tahun.
"Pembangunan akan dilakukan bertahap tiap lima tahun, hingga semua lahan terbangun," katanya.
Advertisement