Liputan6.com, Jember - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Jawa Timur menyebut belasan titik rawan kekeringan yang tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Patrang, Pakusari, Ajung, dan Kaliwates.
Untuk mengantisipasi kekeringan tersebut, BPBD Jember memasang instalasi air bersih dan membagikan sejumlah tandon air kepada warga di Kelurahan Bintoro, Kabupaten Jember.
Baca Juga
"Saat ini sudah memasuki status siaga kekeringan, sehingga kami akan mendistribusikan air bersih ke beberapa lokasi yang mengalami krisis air bersih sampai mereka bisa mencukupi sendiri," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Jember Panta Satria di Jember, Selasa (20/6/2023).
Advertisement
Selain mendistribusikan air bersih, lanjut dia, BPBD Jember memasang empat tandon air dengan kapasitas 1.200 liter di dua lingkungan yang berada di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
"Warga di dua lingkungan Kelurahan Bintoro mengalami kekeringan, sehingga memerlukan bantuan air bersih. Kami juga membagikan jerigen kapasitas 20 liter kepada 103 kepala keluarga yang mengalami kekeringan," tuturnya.
Ia menjelaskan air bersih akan didistribusikan kepada warga yang mengalami kekeringan selama musim kemarau, sehingga BPBD Jember akan terus memantau sejumlah daerah yang rawan krisis air bersih.
"Berdasarkan informasi dari BMKG bahwa puncak kemarau yang dapat menyebabkan kekeringan terjadi pada Juli hingga Agustus 2023, sehingga kami imbau masyarakat bijak menggunakan air," katanya.
Selain itu, dirinya menyebut BPBD Jember menggandeng Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan perusahaan air mineral swasta untuk membantu mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat yang mengalami kekeringan.
Sebelumnya Polres Jember juga mendistribusikan air bersih di Kecamatan Patrang yang warganya mengalami kekeringan sebanyak 5.000 liter air bersih, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti memasak dan lainnya.