Liputan6.com, Banyuwangi Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto menjelaskan, selama ini pihaknya memang bekerjasama dengan beberapa organisasi keagamaan. Tujuannya untuk memperkaya khazanah keilmuan agama warga binaan. Salah satunya dengan mengundang ustaz MS.
"Kami ada beberapa ustaz yang mengajar beberapa bidang seperti kaligrafi, fiqih, sejarah kebudayaan Islam, qira'ah, hingga Bahasa Arab," jelas Wahyu, Kamis (22/6/2023).
Kata Wahyu, petugas sebenarnya sudah curiga dengan gelagat MS sejak sepekan sebelumnya. Saat itu, usai mengajar MS meminta petugas kesehatan lapas untuk memeriksa tekanan darahnya.
Advertisement
"Dari gelagatnya, petugas kesehatan kami curiga kalau MS ini seperti orang yang menyalahgunakan narkoba," terang Wahyu.
Namun, karena tidak cukup bukti, petugas tidak melakukan penangkapan pada saat itu.
"Saat ada momentum dia masuk lagi ke lapas, kami lakukan penggeledahan secara menyeluruh dan akhirnya ditemukan satu paket kristal putih dalam bungkusan plastik klip di gantungan kunci mobilnya," urai Wahyu.
Petugas curiga terhadap benda yang menonjol pada dompet tersebut. Benar saja, pada saat dibuka ternyata ditemukan satu klip berisi serbuk kristal sabu yang berada di bawah STNK.
“Saat dilakukan tes urine, hasilnya MS menunjukkan hasil positif metamfetamin dan yang bersangkutan mengaku mengkonsumsi narkoba tadi malam di kediamannya,” lanjut Wahyu.
Dari pengakuannya, MS mengatakan bahwa barang itu digunakan untuk konsumsi pribadi. Dan tidak ada niatan untuk diselundupkan ke dalam Lapas.
"Atas temuan itu, petugas lantas melakukan koordinasi dengan Satreskoba Polresta Banyuwangi untuk membantu melakukan pengembangan," tutur Wahyu.
Wahyu menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan perang terhadap peredaran gelap narkoba di dalam lapas. Sebagaimana yang telah diinstruksikan oleh Dirjen Pemasyarakatan dalam tiga kunci pemasyarakatan maju yang salah satunya adalah berantas narkoba.
“Kami akan menindak tegas terhadap setiap orang yang berusaha menyelundupkan narkoba ke dalam lapas, baik itu dilakukan oknum petugas ataupun oknum masyarakat,” pungkas Wahyu.
Seorang Ustad Bawa Sabu- Sabu ke Lapas Banyuwangi
Dinformasikan sebelumnya, seorang ustaz terpergok membawa paket narkoba diduga sabu saat hendak mengisi ceramah di Lapas Banyuwangi.
Ustaz itu berinisial MS. Dia ditunjuk oleh salah satu pondok pesantren di daerah Glenmore, untuk mengajar ilmu agama di Lapas Banyuwangi.
Ponpes tersebut menjadi salah satu organisasi yang bekerjasama dengan Lapas Banyuwangi dalam bidang pembinaan kerohaniaan warga binaan.
Advertisement