Liputan6.com, Banyuwangi - Warga Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopangung , Banyuwangi, punya tradisi unik Amin Pikin, satu ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat Osing setip bulan haji di minggu pertama setelah Hari Raya Idul Ada.
Tahun ini, Amin Pikin dilaksanakan pada 2 Juli 2023. Ini merupakan tradisi selamatan bersih desa untuk memohon keselamatan dan rizki yang melimpah kepada Tuhan.
Tradisi Amin Pikin ini menyajikan aneka hidangan makanan khas suku Osing. Ragam Jenis makanan ini tidak hanya sekedar pelengkap ritual saja, akan tetapi ada makna yang mengikuti penggunaan ragam makanan tersebut. kata dia, makanan- makana itu memainkan peran penting dalam religi, ritual dan kepercayaan masyarakat Banyuwangi sebagai suku Osing.
Advertisement
“Tidak sekedar untuk nutrisi tubuh saja, tapi juga bentuk penghormatan pada leluhur masyarakat Lingkungan Cungking,”ujar Budayawan Banyuwangi, Wiwin Indarti, Senin (3/7/2023).
Kata Wiwin, kebiasaan makan bersama di akhir ritual yang kerap dilakukan juga menjadi sarana dalam menjaga hubungan antara manusia melalui makanan. Ini juga secara tidak langsung menunjukan simbol hubungan lekat antara manusia dan tanah sebagai ruang hidup.
“Selalu diakhiri dengan acara makam bersama setiap ritual sesederhana apapun itu,”tambah wiwin
Kata Wiwin, dalam selamatan Kampung Amin Pikin ini, ada beberapa jenis makanan di dalam tupeng serakat, yang terpaksa diganti. Macam- Macam alasannya, seperti kecocokan tanah, musim tanam, dan panen hingga kondisi kesuburannya saat ini.
“Seperti labu siam putih jadi hijau, Terong putih jadi hijau. Ini bisa jadi pengganti yang penting,”terangnya
Meski begitu, menurut Dosen di Universitas PGRI Banyuwangi ini, sekalipun jenis makanan itu berubah, tidak ada makna di dalam ritual yang berubah. Sekalipun dalam upaya mengumpulkan tanaman dan makanan yang dibutuhkan sedikit lebih sulit.
“Semoga bahan-bahan itu bisa lebih mudah ditemukan seperti dulu,” harapnya.
Yang terpenting menurut Wiwin tetaplah makanan dalam ritual ini menjadi wadah untuk menunjukkan penghormatan, menjaga relasi manusia dengan Tuhan, dan sesama manusia.
Ritual Amin Pikin Berkaitan dengan Buyut Cungking
Buyut Cungking memiliki ikatan batin yang cukup kuat dengan masyarakat Lingkungan Cungking dan sekitaranya. Sehingga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhurnya, masyakarat Lingkungan Cungking mengadakan sejumalh tradisi selamatan.
Sedikitnya ada 5 macam ritual yang dilakukan masayarakat Cungking dalam satu tahun yang berkaitan dengan buyut Cungking. Yaitu:
1. Ritual Ngaturi Dahar pasa setiap hari Kamis malam Jumat. Ritual ini merupakan ritual personal bagi yang memiliki hajat, maka dia bisa mengadakan selametan dan doa di makam Buyut Cungking.
2. itual Nyemaeti Sawahe Buyut di Baluran pada setiap bulan Sura atau Muhharam. Ritual ini merupakan selamatan komunal yang diadakan di Kawasan Taman Nasional Baluran, yang dipercayai sebagai sawah tempat buyut Cungking dahulu mengembalakan kerbaunya.
3. Ritual Resi Kagungan pada setiap bulan Rajab, Ritual ini merupakan prosesi jamasan atau pembersihan pusaka, benda- benda (relics) pusaka yang berhubungan dengan Buyut Cungking.
4. Ritual Resik Lawon pada setiap bulan ruwah atau Nisfu Syaban (15 Sya’ban). Ritual ini merupakan prosesi pembersihan dan pengantian kain kafan yang ada di makam Buyut Cungking.
5. Ritual Selematan Kampung Amin Pikin, pada setiap bulan Haji (Dzulhijjah). Selamatan kampung ini dirayakan oleh seluruh masyarakat cungking.
Advertisement