Liputan6.com, Jakarta - Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag mencatat jumlah jemaah haji meninggal di Tanah Suci sudah mencapai 311 orang. Hal ini berdasarkan data terbaru Siskohat per Minggu (2/7/2023) pukul 24.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap jemaah haji Indonesia terutama yang masa tinggalnya di Tanah Suci masih lama untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatannya. Dia mengimbau jemaah haji tidak memforsir atau memaksakan diri melaksanakan ibadah sunah. Terlebih rangkaian rukun haji telah selesai dilaksanakan.
"Kita ini beragama tujuannya untuk mencapai ridho Allah. Ridho Allah itu kita bisa dapatkan kalau kita memiliki keikhlasan dan tidak memaksakan. Agama itu kalau kata orang Jawa sakdermo, secukupnya, tidak boleh berlebihan karena Allah tidak suka yang berlebihan," kata Gus Yaqut menandaskan, Minggu 2 Juli 2023.
Advertisement
Sebelumnya, tercatat sebanyak 24 jemaah haji Indonesia dilaporkan meninggal dunia selama prosesi ibadah di Mina. Sebagian besar jemaah wafat di tenda-tenda Mina, sementara sisanya di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Kepala Seksi Kesehatan Satgas Mina, Thafsin Alfarizi, mayoritas jemaah haji yang meninggal adalah lanjut usia (lansia).
"Penyebab kematian jantung, paru-paru itu penyakit yang terbesar ditambah penyakit diabetes. Jemaah yang meninggal rencananya dimakamkan di Syarayah dekat Kota Makkah," ujar Alfarizi.
Sedangkan, jemaah haji Indonesia yang dirawat di RSAS kawasan Mina berjumlah 56 orang. Sementara jemaah haji yang diobservasi di Pos Kesehatan Mina mencapai 189 orang.
"Ini merupakan data hari kedua dari tanggal 28 Juni selama jemaah berada di Mina. Penyebab terbanyak itu penyakit heatstroke. Mereka rata-rata berusia di atas 55 tahun," paparnya.
Alfarizi merinci tiga besar penyakit yang dialami jemaah selama di Mina. "Heatsroke 39 orang, penyakit pernapasan 19 orang, dan kelelahan 17 orang. Ini adalah penyakit 3 besar dari angka kunjungan di pelayanan poskes Mina selama 2 hari ini sampai jam 10," tuturnya.
Tahfsin menjelaskan, jemaah haji 2023Â mengalami heatstroke karena terkena sengatan atau paparan langsung matahari dengan durasi yang cukup lama tanpa menggunakam pelindung diri. Mereka juga kekurangan cairan.Â
Pulang Bertahap Mulai 4 Juli 2023
Sebagai informasi, jemaah haji Indonesia gelombang satu akan mulai dipulangkan secara bertahap ke Tanah Air mulai 4 Juli mendatang. Mereka akan diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Pemulangan jemaah haji gelombang satu ini akan berlangsung hingga 18 Juli 2023 mendatang. Mereka akan tinggal beberapa hari di Kota Makkah sambil menunggu jadwal pemulangan ke Indonesia.
Sementara jemaah haji gelombang dua akan diberangkatkan secara bertahap ke Madinah mulai tanggal 10 hingga 24 Juli 2023. Mereka akan tinggal di Madinah selama 8 hingga 9 hari untuk melaksanakan ibadah arbain di Masjid Nabawi dan berziarah ke Makam Rasulullah SAW serta tempat-tempat bersejarah lainnya.
Jemaah haji gelombang dua ini baru akan dipulangkan secara bertahap ke Indonesia melalui Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah pada 19 Juli - 2 Agustus 2023.
Advertisement