Liputan6.com, Sleman - Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Emha Ainun Najib sudah dalam kondisi baik, meski harus menjalani perawatan dengan intensif.
Sekretaris pribadi Cak Nun, Nur Janis Langgabuana mengatakan, kondisinya sudah semakin membaik setelah mendapat penanganan di rumah sakit.
Baca Juga
"Sekarang sudah lebih baik dari kabar yang saya dapat pukul 17.00 WIB tadi. Kalau tadi membaik, sekarang lebih baik lagi," katanya di Yogyakarta, dilansir dari Antara, Kamis (6/7/2023).
Advertisement
Nur Janis mendapatkan kabar itu dari Ahmad Syakurun Muzakki atau Cak Zakki yang merupakan adik sekaligus manajer Cak Nun.
Berdasarkan informasi terakhir, kata dia, Cak Nun bahkan sudah dalam kondisi sadar dan dapat berkomunikasi meski masih terbatas.
Menurut Nur Janis, Cak Nun mulai menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito, Sleman, pada Kamis (6/7) sekitar pukul 14.30 WIB.
"Adiknya ngabari saya CN (Cak Nun) masuk rumah sakit, terus kemudian saya memantau perkembangannya," ujar Nur Janis.
Sebelumnya, menurut dia, budayawan yang juga intelektual Muslim asal Jombang itu sempat pentas bersama Kiai Kanjeng di Kampung Mataraman, Yogyakarta, pada Minggu (2/7) malam hingga pukul 24.00 WIB.
"Mungkin karena kelelahan, karena memang Cak Nun harus dijaga secara fisik, kan Cak Nun usianya 70 tahun. Kecapaian sehingga ada sedikit pendarahan di otak terus kemudian dibawa ke rumah sakit," kata Nur Janis.
Pendarahan Otak dan Tak Sadarkan Diri
Sebelumnya, Cak Nun dikabarkan dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam pesan yang beredar di grup WhatsApp Jamaah Maiyah, Kamis, Cak Nun dikabarkan mengalami pendarahan pada otak dan tidak sadarkan diri.
"Mohon doanya teman-teman, Cak Nun gak sadarkan diri dirawat di RS Sarjito ada pendarahan otak. Sungguh mohon keikhlasan doa dari teman-teman semua," bunyi pesan di grup WhatsApp Jamaah Maiyah.
Sahabat dekat Cak Nun, Suko Widodo mengonfirmasi kabar dirawatnya budayawan tersebut. "Setelah mendapat informasi, saya mencoba konfirmasi. Dan kabar itu benar," kata Suko.
Namun, Dosen Unair ini belum mengetahui secara pasti kondisi budayawan kelahiran Kabupaten Jombang, Jawa Timur tersebut saat ini.
"Saya sebagai sahabat dekat beliau, tentunya mendoakan yang terbaik bagi Cak Nun. Semoga Cak Nun diberikan kesembuhan oleh Allah dan sehat kembali," tutur Suko.
Advertisement
Cak Nun Dikenal Sebagai Budaya Muslim
Emha Ainun Nadjib atau yang lebih akrab dengan panggilan Cak Nun merupakan budayawan dan intelektual muslim asal Jombang, Jawa Timur. Anak keempat dari 15 bersaudara ini pernah menjalani pendidikan di Pondok Modern Gontor-Ponorogo dan menamatkan pendidikannya di SMA Muhammadiyah I Yogyakarta. Namun pendidikan formalnya di UGM, tepatnya di Fakultas Ekonomi, hanya mampu Cak Nun selesaikan 1 semester saja.
Sebelum menikah dengan Novia Kolopaking, Cak Nun pernah menukah dan dikaruniai seorang anak yang merupakan vokalis dari grup band Letto, Noe. Sedangkan dari pernikahannya dengan Novia, Cak Nun dikaruniai empat anak.
Pada bulan Maret 2011, Cak Nun memperoleh Penghargaan Satyalancana Kebudayaan 2010 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, Penghargaan Satyalancana Kebudayaan diberikan kepada seseorang yang memiliki jasa besar di bidang kebudayaan dan mampu melestarikan kebudayaan daerah atau nasional serta hasil karyanya berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Cak Nun belajar sastra pada guru yang dikaguminya, Umbu Landu Paranggi, seorang sufi yang hidupnya misterius, dengan merantau di Malioboro, Yogyakarta antara tahun 1970-1975. Ia pun gemar menekuni beberapa pementasan teater yang berhasil digelarnya. Cak Nun juga pernah mengikuti lokakarya teater di Filipina (1980), International Writing Program di Universitas Iowa, AS (1984), Festival Penyair Internasional di Rotterdam, Belanda (1984) dan Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman (1985).
Selain teater, Cak Nun juga adalah seorang penulis buku dan aktif di kelompok musik arahannya, Musik Kiai Kanjeng, yang selalu membawakan lagu-lagu sholawat nabi dan syair-syair religius yang bertema dakwah. Selain itu, Cak Nun rutin menjadi narasumber pengajian bulanan dengan komunitas Masyarakat Padang Bulan di berbagai daerah.