Liputan6.com, Probolinggo - Aksi pembacokan terhadap wanita paruh baya terjadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Korbanya diketahui bernama Sanati (57), warga Desa Pohsangit Leres, Kecamatan Sumberasih.
Pelaku pembacokan merupakan tetangga korban yang diketahui merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pelaku diketahui bernama Haryanto (40) asal desa yang sama.
Peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada Jumat (14/7/2023). Pasca kejadian korban yang mengalami luka parah di bagian leher tepat di bawah telinga. Korban langsung dibawah ke Rumah Sakit dr Mohammad Saleh, untuk mendapatkan pertolongan medis.
Advertisement
Babinsa Desa Pohsangit Leres, Serda Kasmun mengatakan, dari keterangan warga peristiwa itu terjadi saat korban hendak menggiling padi di salah satu rumah tetangganya bernama babun.
Haryanto kemudian datang secara tiba-tiba, dengan menenteng sebilah celurit. Tidak butuh waktu lama, celurit itu lantas ditebaskan kepada tubuh Sanati hingga korban tersungkur.
Beruntung warga segera datang dan lekas mengamankan Haryanto, sehingga korban bisa selamat dari maut. Korban langsung dievakuasi ke rumah sakit.
“Saat itu, informasinya pelaku langsung membacok korban Sanati. Pelaku juga sempat memegangi tangan korban. Namun masih bisa kabur dan selanjutnya warga mengaman pelaku, sebelum semakin membabibuta,” ujarnya, Sabtu (15/7/2023).
Beruntung warga segera datang dan lekas mengamankan Haryanto, sehingga korban bisa selamat dari maut. Korban langsung dievakuasi ke rumah sakit.
Pasca kejadian itu, pihak keluarga korban langsung melapor kejadian tersebut ke polisi dan pihak desa.
“Atas peristiwa itu, korban mendapatkan 6 jahitan di bagian leher. Informasi warga, Senati ini merupakan korban yang keenam dari Haryanto,” paparnya.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Kapolsek Sumberasih, Iptu Agus Santoso membenarkan adanya peristiwa pembacokan tersebut. Dan pelaku Haryanto saat ini telah diamankan di Mapolsek setempat. Agus menyebut, polisi masih mendalami kejadian tersebut.
“Menurut Keterangan beberapa saksi, pelaku sudah kerap kali mengamuk. Kurang lebih 6 kali sudah melakukan pembacokan, dan kami masih mendalaminya,” katanya.
Advertisement