Liputan6.com, Jakarta - Petenis Spanyol Carlos Alcaraz mencetak sejarah baru untuk perjalanan karirnya di dunia tenis. Petenis 20 tahun itu menyabet gelar Wimbledon 2023 usai mengalahkan sang legenda Novak Djokovic.
Alcaraz menang 1-6, 7-6 (8/6), 6-1, 3-6, 6-4 setelah empat jam 42 menit di Centre Court.
"Anda sangat menginspirasi saya," kata Alcaraz kepada Djokovic usai juara Wimbledon, dikutip dari Antara, Senin (17/7/2023).
Advertisement
Alcaraz menjadi orang Spanyol ketiga, mengikuti jejak Manuel Santana pada 1966 dan Nadal pada 2008 dan 2010, yang sukses menyabet gelar Wimbledon.
Alcaraz mengaku sejak lahir sudah menyaksikan aksi Novak Djokovic di dunia tenis. "Sejak saya lahir Anda sudah memenangi turnamen. Sungguh menakjubkan," ujar Alcaraz.
"Saya jatuh cinta dengan lapangan rumput sekarang. Luar biasa."
Djokovic bermain di final kesembilannya di Wimbledon dan ke-35 di turnamen major, sedangkan bagi Alcaraz pertandingan final itu baru kedua kalinya di Slam menyusul kemenangannya di US Open.
"Sungguh kualitas di akhir pertandingan ketika Anda harus melakukan servis," kata Djokovic, yang mengejar mahkota Wimbledon kelima berturut-turut.
"Anda datang dengan permainan sangat baik dalam situasi besar dan Anda benar-benar pantas mendapatkannya. Luar biasa."
"Bagi saya, kalian tidak pernah menyukai kekalahan dalam pertandingan seperti ini, tetapi saya kira ketika semua emosi sudah tenang, saya harus sangat berterima kasih."
Petenis Serbia, yang mencatatkan 34 kemenangan beruntun di Wimbledon, melaju ke final tanpa kalah di Centre Court sejak kekalahannya pada 2013 dari Andy Murray dalam perebutan gelar.
Djokovic Sebut Carlos Alcaraz Memiliki Talenta
Novak Djokovic yakin Carlos Alcaraz memiliki talenta "yang terbaik dari Big Three", mengkloning bakat dirinya sendiri, Roger Federer dan Rafael Nadal.
Saat ditanya apa yang membuat Alcaraz yang berusia 20 tahun menjadi ancaman, bintang tenis asal Serbia itu menjelaskan bahwa dia memiliki senjatanya, serta Federer dan Nadal -Â "Big Three"Â yang telah mengumpulkan 65 gelar Grand Slam.
"Saya pikir pada dasarnya dia yang terbaik dari ketiganya," kata Djokovic, seperti disiarkan AFP, Senin.
"Orang-orang telah berbicara dalam 12 bulan terakhir tentang permainannya yang terdiri dari unsur-unsur tertentu dari Roger, Rafa, dan saya sendiri. Saya setuju dengan itu."
Menyebut Alcaraz memiliki "mentalitas daya saing banteng Spanyol", Djokovic melihat kesamaan dalam semangat juang yang terkenal dan "pertahanan yang luar biasa" dari Nadal.
Dia memuji Alcaraz, yang kini memiliki dua gelar Grand Slam menyusul terobosannya di US Open tahun lalu, dan dua gelar di lapangan rumput.
"Saya pikir saya akan mendapat masalah dengan Anda hanya di lapangan tanah liat dan lapangan keras, tetapi tidak di lapangan rumput, namun sekarang ceritanya berbeda mulai tahun ini," kata petenis Serbia itu.
"Saya kira ketika semua emosi sudah reda, saya harus sangat bersyukur. Saya memenangi banyak pertandingan ketat di masa lalu di sini, beberapa di antaranya -- 2019 melawan Roger."
Â
Â
Advertisement