Sukses

21 Hari Pencarian di Tanah Suci Belum Juga Ditemukan, di Mana Jemaah Haji Kakek Indun Menghilang?

Sudah 21 hari kakek Idun Rohim Zen (87) hilang di Tanah Suci. Jemaah haji asal Palembang itu hilang saat wukuf di Arafah pada 27 Juni 2023 lalu.

Liputan6.com, Surabaya - Sedah 21 hari kakek Idun Rohim Zen (87) hilang di Tanah Suci. Jemaah haji asal Palembang itu hilang saat wukuf di Arafah pada 27 Juni 2023 lalu.

Kepala Bidang Perlindungan Jamaah (Kabid Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Al Rasyid mengatakan, tim petugas telah kembali melakukan penyisiran di Tsalajah Muaisyim dan ruang-ruang jenazah di rumah sakit di Makkah dan sekitarnya.

"Ke depan kami laksanakan peninjauan ke rumah sakit di Jeddah. Setelah kemarin tim dua bergerak ke Jeddah, maka insya Allah besok tim dua pun akan bergerak kembali menyisir jamaah yang dirawat di ruang ICU maupun (yang ada) di ruang jenazah rumah sakit di Jeddah," katanya Selasa (18/7/2023), dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan, operasi pencarian jemaah hilang di Arafah ini dibagi dalam dua tim. Rencananya hari ini tim dua akan kembali bergerak menyisir rumah sakit dan ruang jenazah di Kota Jeddah.

"InsyaAllah besok (hari ini) tim dua pun akan bergerak kembali menyisir jemaah yang dirawat di rumah sakit, ICU, maupun di ruang jenazah rumah sakit di Jeddah," kata Harun.

Sementara tim satu masih tetap melanjutkan penyisiran di Kota Makkah, termasuk wilayah Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tempat terakhir kali jemaah haji asal Kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20) itu hilang.

"Tim satu kembali bergerak ke Mu'aisyim, ke Police Station Mina, juga mendatangi rumah sakit di Makkah. Kami mohon doanya mudah-mudahan satu orang lagi jemaah yang masih dicari ini ada titik temu," ucap Harun memungkasi.

Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat di Madinah, Minggu (16/7), menyampaikan bahwa apabila ada anggota jamaah haji yang belum ditemukan sampai masa operasional pelayanan haji selesai pada 4 Agustus 2023 maka pencarian akan dilanjutkan oleh perwakilan pemerintah di Arab Saudi.

"Jika sampai operasional haji selesai dan belum ketemu, kami kan ada kantor perwakilan di sini, Teknis Urusan Haji, dan itu pegawai Kementerian Agama yang diperbantukan di Konjen RI Jeddah," kata Arsad.

Kantor Teknis Urusan Haji Indonesia di Arab Saudi, menurut dia, akan melanjutkan upaya untuk menemukan anggota jamaah haji yang hilang serta memantau kondisi anggota jamaah haji yang masih menjalani perawatan karena sakit.

"Lanjut, tidak ada batasan waktu. Begitu juga jamaah yang sakit yang masih dirawat sementara jadwal kepulangan sudah dekat," kata Arsad.

Ketua Kloter 20 Embarkasi Palembang Maytizah Husna menuturkan, pihaknya juga turut berikhtiar mencari keberadaan Kakek Idun. Mytizah juga terus menjalin komunikasi dengan keluarga Idun di Palembang.

"Tadi pagi (kemarin /red) kami masih berkomunikasi, dan saya melaporkan ikhtiar yang sudah kami lakukan," katanya, Senin.

Dia menyebut, pihak keluarga optimistis kakek Idun segera ditemukan. "Keluarga masih terlihat tenang, karena meyakini Pak Idun masih dalam kondisi sehat," ucap Mytizah.

 

2 dari 3 halaman

2 Orang Ditemukan Meninggal

Sebelumnya diberitakan, tiga jemaah Indonesia dilaporkan hilang saat fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Mereka adalah Idun Rohim Zen (87) dari Kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20), Suharja Wardi Ardi (69) dari Kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10), dan Niron Sunar Suna (77) dari Kloter 65 Embarkasi Surabaya (SUB 65).

Niron yang dilaporkan hilang usai lempar jumrah di Mina pada 29 Juni 2023 akhirnya ditemukan di Rumah Sakit Al Noor, Makkah dalam kondisi sudah meninggal dunia. Dia ditemukan di kamar jenazah RS Al Noor pada Selasa, 11 Juli 2023.

Lima hari kemudian, giliran Suharja yang ditemukan. Nasibnya seperti Niron, Suharja yang hilang di Arafah pada 27 Juni 2023 lalu itu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di kamar jenazah RS Mu'aisyim, Mina, Makkah pada Minggu, 16 Juli 2023.

Jenazah Suharja ditemukan tanpa tanda pengenal, termasuk gelang identitas haji yang diberikan pemerintah. Meski begitu, jenazah Suharja masih bisa dikenali oleh istrinya, Hj Aat yang juga tergabung sebagai jemaah haji Kloter KJT 10.

Dengan penemuan dua jemaah haji tersebut, praktis kini tersisa satu orang yang masih hilang. Operasi pencarian pun kini difokuskan kepada kakek Idun.

3 dari 3 halaman

Ratusan Jemaah Haji Meninggal

Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci terus bertambah. Hingga hari ke-52 operasional haji, Jumat (14/7/2023) pukul 7.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 11.30 Waktu Indonesia Barat (WIB), total jemaah yang meninggal mencapai 614 orang.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dari kasus kematian pada penyelenggaraan ibadah haji yang terjadi sejak 2015 dengan periode operasional yang sama. Pada 2015 hingga hari ke-52 penyelenggaraan haji, jumlah jemaah yang meninggal di Tanah Suci sebanyak 574 orang.

Padahal saat itu ada tragedi crane jatuh di Masjidil Haram, Makkah yang menewaskan lebih dari 100 jemaah haji, termasuk 12 di antaranya dari Indonesia. Tahun yang sama juga terjadi tragedi Mina yang menewaskan ratusan jemaah haji, termasuk 129 orang di antaranya dari Indonesia.

Pada 2016 dengan periode yang sama hingga hari ke-52, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci mencapai 293 orang. Kemudian pada 2017 sebanyak 539 orang, 2018 ada 298 orang, 2019 sebanyak 379, dan 2022 hanya 74 orang.

Pada tahun 2020 dan 2021 pemerintah Indonesia tidak mengirimkan jemaah haji akibat pandemi Covid-19. Sementara pada 2022 ada pembatasan jumlah jemaah haji yang dikirim akibat dampak pandemi, yakni hanya setengah dari kuota, begitu juga berlaku pembatasan usia jemaah.