Sukses

Puluhan Titik Penerangan Bakal Bikin Alun-Alun Kota Malang Semakin Terang

Pemerintah Kota Malang menganggarkan Rp 900 juta untuk menambah 70 titik lampu penerangan di kawasan Alun-alun Merdeka Malang

Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota Malang bakal membenahi Alun – alun Merdeka Malang berupa penambahan lampu untuk penerangan. Selain untuk penambahan fasilitas, langkah itu juga demi meminimalisir potensi kriminalitas di kawasan tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, mengatakan penambahan lampu penerangan umum di Alun–alun Malang itu dialokasikan anggaran sebesar Rp 900 juta dalam APBD 2023 ini.

“Masih dalam proses pelelangan, sekarang masuk tahapan verifikasi dan menunggu penetapan,” kata Noer Rahman, kemarin.

Dia melanjutkan, DLH telah melakukan survei dan pengamatan lapangan. Hasilnya, di beberapa titik seperti sisi utara fasilitas penerangannya sangat kurang sekali. Penerangan di kawasan itu diharapkan akan membuat pengunjung semakin aman dan nyaman.

“Serta untuk meningkatkan keamanan sehingga tingkat kerawanan dapat diminimalisir,” ujarnya.

Akan ada lebih dari 70 titik penambahan penerangan di Alun-llun Merdeka. Bukan sekedar mempercantik semata, tapi fungsinya lebih seperti penerangan jalan umum (PJU) agar kawasan itu lebih terang. Karena itu desainnya berbeda dengan lampu di Kayutangan.

Penataan kawasan Alun – alun Merdeka berupa penambahan penerangan dan jaringan kelistrikan itu telah sesuai dokumen perencanaan yang disusun tahun lalu. Perencanaan dan penganggarannya telah disetujui legislatif.

Program penambahan penerangan itu diharapkan menambah kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Malang sebagai fasilitas umum yang aman dan nyaman. Sehingga benar-benar berfungsi secara ekologi, sosial budaya dan estetika.

“Penambahan fasilitas itu kami harap bisa membuat masyarakat berekreasi dengan aman dan nyaman,” kata dia.

2 dari 2 halaman

Pembenahan Lewat CSR

Pembenahan dan penambahan fasilitas di Alun – alun Merdeka Malang rencananya tidak hanya mengandalkan APBD saja. Sebab Pemerintah Kota Malang juga akan menggaet program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perbankan.

Lewat program kerjasama dengan perbankan itu nanti akan dilakukan beberapa improvisasi di titik tertentu di Alun-alun. Penambahan fasilitas itu dikonsep tematik dengan perencanaan yang sudah dibuat secara mekanikal elektrikal.

Seperti pembenahan air mancur yang nantinya didesain seperti air mancur menari dengan musik. Perencanaannya telah disusun tahun lalu dan diharapkan bisa menyusul begitu penerangan kawasan telah selesai.

“Jadi secara konsep tetap taman terbuka dan tentu berbeda dengan Kayutangan heritage,” kata Noer Rahman.