Sukses

Survei Terbaru ARCI soal Elektabilitas Cagub Jatim 2024, Siapa Juaranya?

Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihaki Sirajt menilai pertarungan menuju Pilgub Jawa Timur semakin didominasi tiga nama. Hasil survei terbaru ARCI, ketiga nama tersebut yakni Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.

 

Liputan6.com, Surabaya - Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihaki Sirajt menilai pertarungan menuju Pilgub Jawa Timur semakin didominasi tiga nama. Hasil survei terbaru ARCI, ketiga nama tersebut yakni Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.

"Terakhir, ada nama Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo atau Cak Fauzi yang semakin menempel ketat dua nama sebelumnya," ujar Baihaki di Surabaya, ditulis Kamis (19/7/2023).

Menurut Baihaki, temuan tersebut diperoleh ARCI usai melakukan survei dari 4-15 Juli 2023 menempatkan 1.250 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

“Khofifah ada di urutan teratas, disusul Emil di posisi kedua. Cak Fauzi semakin menempel ketat,” kata Baihaki saat memaparkan hasil survei bertajuk Elektabilitas Calon Presiden - Wakil Presiden, Gubernur – Wakil Gubernur, serta Partai Politik Peserta Pemilu di Jawa Timur.

Baihaki menyatakan, elektabilitas Cak Fauzi dalam simulasi 12 nama berhasil mengantongi sebesar 11,2 persen. Berada di belakang Khofifah dan Emil.

Menurut Baihaki, elektabilitas Fauzi semakin meningkat dalam simulasi empat nama. Itu karena tokoh muda Madura tersebut berhasil mengantongi 15,1 persen. Raihan tersebut, menurut Baihaki, semakin mendekati Khofifah dan Emil.

“Ketika simulasi semakin dikerucutkan, antara Emil, Cak Fauzi dan Sarmuji, elektabilitas Bupati Sumenep semakin meningkat, menjadi 24,8 persen,” jelas Baihaki.

2 dari 2 halaman

Elektabilitas Fauzi Meningkat

Baihaki mengatakan, ada peningkatan yang cukup signifikan dari elektabilitas Fauzi. Jika merujuk hasil survei sebelumnya, dilakukan pada periode April hingga Mei 2023, elektabilitas Fauzi baru berada di angka 7,5 persen.

Menurut Baihaki, pencapaian ini seharusnya menjadi modal yang kuat untuk PDIP dalam mengambil keputusan terkait siapa yang akan dicalonkan.