Liputan6.com, Banyuwagi - Kapal Motor Penyebereangan (KMP) Mutiara Barat rute Banyuwangi-Lombok NTB, terombang-ambing selama 18 jam di perairan Selat Bali, karena kapal kehabisan bahan bakar minyak (BBM).
KMP Mutiara Timur berangkat dari Pelabuhan Lembar dengan tujuan pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Kapal diketahui berangkat sejak hari Jumat (21/7/2023), hingga saya ini kapal masih berada di sekitar perairan Celukan Bawang.
Baca Juga
Akibat insiden tersebut, puluhan penumpang terjebak didalam kapal. Penumpang yang rata- Rata sopir truk pengakut logistik terpaksa harus kehilangan waktu tempuh perjalanan dan merugi akibat keterlambatan pengiriman.
Advertisement
Muharram salah seorang penumpang mengatakan, kapal mendadak berhenti sekitar pukul 17.00 Wib kemarin. Padahal sesuai jadwal kapal seharusnya tiba sekitar pukul 9.00 Wib
"Kapalnya kehabisan BBM," ujar Muharram, Minggu (23/7/2023).Â
Kata dia, penumpang saat ini mulai khawatir. Mereka juga merasa heran dengan kejadian ini. Bahkan mereka sempat menanyakan kepada petugas kapal. namun tidak ada ada solusi lain selain menunggu tambahan suplai BBM.
"Aneh kok bisa terjadi, apa tidak diperhitungkan ya pada saat isi BBM," tambahnya.Â
Akibat insiden tersebut dia mengaku merugi. Terutama rugi waktu sebab pengiriman barang harus molor.
"Kami rugi waktu, kalau pelanggan memakluma. Makanya nanti jika sandar sepakat tidak bongkar barang supaya mereka tahu," tandasnya.
Â
Tunggu Kiriman BBM
Kepala KSOP Kelas III Tanjungwangi, Syamsurizal mengatakan, saat ini kapal menunggu kiriman tambahan BBM. pihaknya belum bisa memastikan kapal proses itu akan selesai.
" Kita masih menunggu update info dari Celukan Bawang," tuturnya
Dia tidak bisa merinci bagaimana dan apa pemicu insiden habisnya BBM Kapal Mutiara Barat. Kata dia Kapal sempat diperbaiki.
"Sudah selesai perbaikan, namun setelah diperhitungkan BBM tidak mencukupi sehingga berlabuh di sekitar pelabuhan, Celukan Bawang untuk menambah BBM," pungkasnya
Advertisement