Sukses

51 Desa di Sumenep Terancam Kekeringan, BPBD Siap Distribusikan Air Bersih

Hasil pemetaan BPBD Sumenep, sebanyak 51 desa berpotensi kekeringan yang tersebar di 18 kecamatan, baik daratan maupun kepulauan.

Liputan6.com, Sumenep - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyiapkan distribusi air bersih bagi warga di wilayah setempat yang dinyatakan daerah rawan kekeringan pada musim kemarau tahun 2023 ini.

"APBD Sumenep 2023 mengalokasikan dana sekitar Rp98 juta atau setara dengan pendistribusian 334 tangki air ke titik distribusi. Masing-masing tangki berisi 5.000 liter air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi di Sumenep, dilansir dari Antara, Selasa (25/7/2023).

Ia menjelaskan, sesuai surat dari Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Surabaya tertanggal 30 Mei 2023, awal musim kemarau di wilayah utara dan tengah Kabupaten Sumenep diperkirakan pada April dasarian tiga dan di wilayah timur pada April dasarian satu.

Sementara untuk puncak musim kemaraunya diperkirakan pada Agustus di wilayah utara dan tengah dan di wilayah timur pada September.

Hasil pemetaan BPBD Sumenep, sebanyak 51 desa berpotensi kekeringan yang tersebar di 18 kecamatan, baik daratan maupun kepulauan.

Dari 51 desa itu, sebanyak 9 desa dinyatakan kering kritis dan sisanya sebanyak 42 desa berstatus kering langka pada musim kemarau tahun ini.

Sumenep terdiri atas 334 desa/kelurahan di 27 kecamatan, dengan rincian 18 kecamatan di daratan dan 9 di kepulauan.

 

2 dari 2 halaman

9 Kecamatan Berpotensi Kekeringan

Di seluruh kecamatan di wilayah kepulauan terdapat desa yang berpotensi kekeringan.

Sementara di wilayah daratan, 9 dari 18 kecamatan yang memiliki desa yang berpotensi kekeringan.

"Penyiapan distribusi air bersih tersebut sebagai langkah antisipasi. Kalau ada desa (warga) yang mengajukan permohonan bantuan air bersih, kami akan langsung mendistribusikan-nya ke lokasi," tutur Wahyu.