Liputan6.com, Malang - Kementerian Pemuda dan Olahraga meminta Pemerintah Kota Malang merevisi lagi rencana renovasi Stadion Gajayana yang mereka ajukan. Perbaikan diharapkan tidak perlu sampai membongkar total stadion dengan anggaran ratusan miliar.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan Kemenpora meminta pemerintah kota agar merevisi konsep rencana renovasi Stadion Gajayana Malang yang telah diajukan pada awal tahun 2023 ini.
Baca Juga
“Kemarin sudah komunikasi dengan Kemenpora, bahwa itu (stadion) sifatnya hanya direnovasi dan bukan dirobohkan total,” kata Sutiaji, Senin kemarin.
Advertisement
Di dalam rencana awal yang diajukan Pemkot Malang, renovasi total berupa merobohkan stadion tertua di Malang itu. Estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembiayaannya adalah sebesar Rp 400 miliar dari APBN pemerintah pusat.
Kemenpora lalu mengundang Pemkot Malang yang diwakili Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) ke Jakarta pada Jumat, 21 Juli 2023 kemarin. Pertemuan itu membahas detil rencana renovasi termasuk estimasi anggaran yang dibutuhkan.
Dalam pertemuan itulah pemkot diminta merevisi ulang agar tidak perlu sampai merobohkan stadion tersebut termasuk anggarannya tak terlampau besar. Disporapar pun harus mengubah lagi rancangan renovasi tersebut.
“Kami susun ulang lagi, akan buat pengajuan lagi mana saja yang perlu dibenahi termasuk perincian anggarannya,” ujar Sutiaji.
Dengan demikian, renovasi Stadion Gajayana diharapkan fokus pada titik – titik yang memang perlu perbaikan. Agar kondisi stadion dan fasilitasnya lebih layak lagi termasuk sesuai standar yang ditentukan oleh regulator kompetisi Liga 1.
“Belum tahu kapan direnovasi, tunggu konsep ulang. Harapan saya sih pada 2024 mendatang sudah terealisasi,” kata Sutiaji.
Skema Renovasi dari Arema FC
Manajamen Arema FC berencana menggunakan Stadion Gajayana Malang sebagai kandang mereka dalam kompetisi Liga 1. Agar stadion bisa menggelar pertandingan, regulator kompetisi menetapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi.
Yakni dari sisi pencahayaan, tribun single seat atau kursi duduk personal di tribun penonton sampai rumput lapangan sesuai berstandar. Namun kondisi stadion sekarang ini belum mampu memenuhi syarat tersebut, maka butuh perbaikan.
Karena renovasi stadion belum memungkinkan menggunakan APBD Kota Malang, maka manajemen Arema FC menyatakan siap membiayainya. Manajemen klub telah berkomunikasi dengan Pemkot Malang soal rencana itu terkait skema renovasi itu.
Dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat manajemen klub, renovasi diperkiraan butuh Rp 10 milar untuk penambahan 10 ribu single seat dan penerangan 1.300 lux. Klub menawarkan biaya renovasi dikonversi sebagai biaya sewa Stadion Gajayana selama 5 atau 10 tahun ke depan.
Sistem sewa itu harus dituangkan dalam perjanjian kerja sama (PKS) antara pemkot dan klub. Semula diperkirakan bisa dilaksanakan pada Juni 2023 ini, namun rencana itu molor dan belum dapat dipastikan lantaran perlu kajian dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Advertisement