Sukses

Cerita Megawati soal Susahnya Mendirikan Kebun Raya: Kriteria dan Standarnya Sangat Tinggi

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri menyatakan untuk mendirikan kebun raya itu tidak mudah sebab ada kriteria dan standar tinggi yang harus dipenuhi.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri menyatakan untuk mendirikan kebun raya itu tidak mudah, sebab ada kriteria dan standar tinggi yang harus dipenuhi.

"Ketika saya menjadi Wapres, saya ini senang main di kebun raya. Kebun raya dulu hanya lima, yaitu Kebun Raya Bogor, Cibodas, Bedugul, Purwodadi, Cibinong,” kata Megawati saat meresmikan Kebun Raya Mangrove di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Rabu 26 Juli 2023.

Ia mengaku menerima keluhan dari pengelola kebun raya yang menyatakan operasional pemeliharaannya sangat tinggi.

Dia pun melakukan kunjungan lapangan dan menyampaikan bagaimana apabila kebun raya diarahkan menjadi tempat pariwisata. Sehingga ada pemasukan secara anggaran untuk dimanfaatkan kembali untuk pemeliharaan.

"Pendek cerita, lalu saya bikinlah Yayasan Kebun Raya Indonesia ini. Alhamdulillah, sekarang sudah insya Allah menjadi 45," ujarnya.

Presiden Kelima RI itu menyampaikan, bahwa membuat kebun raya itu sangat sulit. Tidak boleh sembarangan, ada kriteriannya, ada standarisasinya.

"Dulu itu di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIP)I dan sekarang LIPI pun sudah masuk di masuk ke dalam BRIN," kata Megawati.

Megawati juga menceritakan pentingnya negara menjaga keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Di sisi lain, Indonesia juga penting menjaga kelestarian plasma nutfah.

"Plasma nutfah itu sangat, sangat, sangat, sangat luar biasa. Ini untuk mendidik anak-anak generasi akan datang," ujar Megawati yang juga Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia ini.

Megawati menyadari, pengelolaan kebun raya itu tidak mengutamakan pemerolehan keuntungan materi. Untuk itu, Megawati menyatakan apabila ada pihak yang merasa kekurangan materi dalam mengelola atau membuat kebun raya, dirinya selalu tergerak membantu.

"Kami minta kepada teman-teman untuk bisa memberikan gotong royong. Untuk ini mangrove, kami sudah bisa mengumpulkan, itu Pak Wali Kota sekitar Rp2 miliar. Tetapi kami ingin untuk kalau bisa itu untuk bisa menambah koleksi spesies-spesies yang baru dan spesies mangrove itu hampir kalau yang saya dengar itu 100-an, jadi, ini baru separuhnya," kata Megawati.

2 dari 2 halaman

Resmikan Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya

Presiden ke-5 Republik Indonesia yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri meresmikan Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya sebagai kawasan Kebun Raya, Rabu.

Megawati tiba di Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya pada pukul 10.00 WIB. Setelahnya dia langsung melakukan pemantauan pada kawasan tersebut.

Saat meninjau, Ketua Dewan Pengarah BRIN didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Gubernur Jawa Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati dengan menumpangi kendaraan listrik "golf buggy car".

Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri mengatakan keberadaan Kebun Raya Mangrove di Surabaya ini harus dimanfaatkan dengan benar sehingga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Jadi untuk melindungi tanaman atau tumbuhan, kemudian untuk penelitian, dan dimanfaatkan sebagai bagian wisata," kata Megawati saat memberikan sambutan.

Selain itu, Megawati berharap Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar bisa mewadahi kebutuhan para pelajar untuk mengenal lingkungan.

"Saya sudah bicara dengan Menteri Pendidikan seharusnya diajarkan dari PAUD," ujarnya.