Sukses

Klub-Klub Arab Saudi Sudah Habiskan Rp 6,7 Triliun untuk Boyong Deretan Bintang Bola Dunia, Masih Akan Terus Berlanjut

N'Golo Kante, Roberto Firmino, Ruben Neves, Riyad Mahrez dan Sadio Mane adalah nama-nama top yang berhasil diboyong klub Liga Arab tahun ini. Mereka telah pindah dari kompetisi Eropa ke Liga Pro dalam beberapa pekan terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - N'Golo Kante, Roberto Firmino, Ruben Neves, Riyad Mahrez dan Sadio Mane adalah nama-nama top yang berhasil diboyong klub Liga Pro Arab Saudi tahun ini. Mereka telah pindah dari kompetisi Eropa ke Liga Pro dalam beberapa pekan terakhir.

Tak cukup itu, sebelumnya sejumlah nama tenar lainnya, seperti Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema juga telah merapat ke Liga Negara Gurun tersebut.

Eksekutif Liga Pro Arab Saudi Peter Hutton memastikan aksi memboyong pemain top dunia ke Arab Saudi masih akan terus berlangsung ke depannya meski saat ini deretan bintang dunia sudah menjejali sejumlah klub liga tersebut.

Menurut laporan Daily Mail, klub-klub Arab Saudi telah mengeluarkan lebih dari 350 juta poundsterling (sekitar Rp6,73 triliun) di bursa transfer musim panas ini saja demi membuat liga mereka menjadi salah satu yang populer di dunia.

Pemain-pemain dari Chelsea, Manchester City dan Bayern Muenchen berhasil digoda untuk bermain di Arab Saudi. Al-Hilal tengah merayu dengan memberikan tawaran 259 juta poundsterling (sekitar Rp4,98 triliun) untuk memboyong Kylian Mbappe dari PSG.

"Saya rasa anggarannya sudah ada untuk beberapa tahun lagi, saya tidak lihat kami (Liga Arab Saudi) melambat," kata Peter Hutton.

"Saya sudah bekerja di bidang olahraga selama 40 tahun dan saya tidak pernah melihat proyek sebesar, seambisius dan berusaha untuk sukses seperti ini."

Dia menyatakan, Investasi dari Arab Saudi sangatlah luar biasa. "Sungguh akselerasi yang besar," lanjutnya.

Dia menganggap bahwa Eropa masih tetap daya tarik besar bagi dunia sepak bola, tetapi akan bagus bahwa sepak bola memiliki kekuatan di seluruh dunia.

Liga Arab Saudi mulai dilirik para pecinta sepak bola sejak Al-Nassr merekrut megabintang global Cristiano Ronaldo setelah dia hengkang dari Manchester United pada awal tahun ini.

Hutton mengatakan transfer itu menyebabkan 170 negara berbeda menjalin kesepakatan untuk menyiarkan pertandingan Liga Pro Arab Saudi di seluruh dunia.

Sejak saat itu, Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi telah mengambil alih empat klub terkemuka dan menginvestasikan dana demi mendatangkan bakat-bakat terbaik dunia.

Benzema bergabung dengan Al-Ittihad setelah meninggalkan Real Madrid, sementara mantan kapten Liverpool Henderson menyelesaikan transfer ke Al-Ettifaq, yang dilatih oleh Steven Gerrard, musim panas ini.

2 dari 3 halaman

Pep Guardiola: Arab Saudi Ubah Bursa Transfer Dunia

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola mengatakan bahwa Liga Pro Arab Saudi telah "benar-benar mengubah bursa transfer pemain dunia" dan dia memperkirakan lebih banyak pemain bintang yang bakal pindah ke sana.

Penyerang sayap City, Riyad Mahrez pekan ini menjadi pemain dengan nama besar terbaru yang pindah untuk bermain di Arab Saudi, mengikuti jejak Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema yang sudah terlebih dahulu pindah ke negara tersebut.

Mahrez bergabung dengan Al-Ahli dengan nilai transfer sebesar 30 juta poundsterling (sekitar Rp582 miliar). Penyerang Bayern Muenchen, Sadio Mane dikabarkan selangkah lagi bakal bergabung dengan Cristiano Ronaldo di Al Nassr.

"Liga Arab Saudi benar-benar mengubah bursa transfer pemain dunia," kata Guardiola yang dikutip AFP pada Sabtu (29/7).

 

Kemunculan klub-klub Saudi Pro League yang mempunyai kesehatan finansial sehingga mampu mengontrak pemain-pemain kelas dunia sedikit banyak merupakan campur tangan dari pemerintah Arab Saudi yang menginginkan pengembangan sepak bola di negara petro dolar tersebut.

Paling tidak ada dua kebijakan pemerintah yang memberi ruang masuknya mega bintang ke Arab Saudi.

Pertama, pemerintah Arab Saudi meneken kebijakan privatisasi yang memberikan kebebasan untuk klub-klub Saudi Pro League dikelola selayaknya perusahaan dalam dunia bisnis.

Kedua, klub-klub di Arab Saudi akan terhindar dari Financial Fair Play (FFP) karena tidak ada batasan untuk melakukan investasi.

Proses tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan olahraga dengan menarik investasi lebih lanjut termasuk kemungkinan adanya keterlibatan di sektor swasta untuk klub-klub Saudi Pro League.

 

 

3 dari 3 halaman

Rencana Jangka Panjang Pemerintah Arab Saudi

Rencana jangka Panjang pemerintah Arab Saudi yaitu berpusat pada tiga misi: menciptakan lingkungan investasi yang menarik, meningkatkan tata kelola klub-klub agar menjadi lebih profesional dan meningkatkan daya saing melalui pembangunan infrastruktur.

Saat ini pendatangan bintang-bintang sepak bola dunia ditujukan untuk meningkatkan sisi komersial liga yang mempunyai target untuk masuk ke dalam sepuluh liga terbaik dunia. Saudi Super Leageu sudah mulai memetik hasil dari sisi komersial dengan penandatanganan hak siar penayangan liga yang ditayangkan ke sejumlah negara-negara lain.

Pemerintah Arab Saudi belajar dari masa lalu, dimana banyak klub-klub Saudi Pro League yang terlilit utang hingga melibatkan negara untuk menyelesaikan penghapusan utang, dengan membuka keterlibatan sektor-sektor swasta untuk berinvestasi kepada klub-klub.

“Ada keterlibatan negara yang signifikan dalam klub sepak bola di masa lalu, terutama dalam penghapusan utang bahkan hingga tahun 2022. Sekarang mereka (Saudi Pro League) mengubah secara budaya manajemen klub dari bergantung kepada negara menjadi organisasi yang lebih strategis dan bisnis yang jauh lebih bertujuan,” kata Profesor ekonomi olahraga dan geopolitik SKEMA Business School Simon Chadwick seperti dilansir Al-Jazeera.