Sukses

Status Gunung Ijen Sudah Normal, Pemandu Wisata Minta Jam Pendakian Dibuka Lebih Awal

Para pemandu wisata di Banyuwangi meminta pendakian ke Gunung Ijen dibuka lebih awal seiring statusnya yang turun ke level normal.

Liputan6.com, Banyuwangi - Para pemandu wisata di Banyuwangi meminta pendakian ke Gunung Ijen dibuka lebih awal seiring statusnya yang turun ke level normal.

Pendakian ke gunung yang mempunyai danau kawah terbesar di Asia itu, dibuka mulai pukul 04.00 wib dari yang sebelumnya pukul 02.00 wib.

Sekretaris DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia Banyuwangi Suci Rachmaningtyas menyatakan, blue fire merupakan daya tarik utama di destinasi wisata Gunung Ijen. Semenjak jam pendakian diundur  Banyak wisatawan yang mengaku kecewa. Sebab mereka tidak bisa lagi menyaksikan lagi fenomena api biru tersebut

“Kami semua menyambut baik, karena harapannya Banyuwangi, terutama destinasi Ijen, destinasi Internasional ini bisa buka lebih awal, karena status gunungnya sudah normal semoga buka lebih awal lagi seperti semula, dulu mungkin jam 1 atau jam 2, setidaknya jam 2 untuk agar wisatawan ini masih bisa  melihat atau menikmati indahnya blue fire,” ujarnya.

Kata Tyas sejak diubahnya jam pendakian Gunung Ijen,  jumlah kunjungan  wisatawan asing menurun drastis. Termasuk saat peak season  sejak Juni hingga Agustus ini.

"Karena daya tarik wisatawan di kawah Ijen itu blue fire itu, sehingga kami mengharapkan pemangku kebijakan segara mengambil keputusan, karena kan sudah normal," ujarnya.

 

Sementara itu, Kabid Wilayah III BKSDA Jember Purwantono mengatakan, pihaknya masih mengkaji kebijakan aturan baru setelah status vulkanik Gunung Ijen Turun. Terutamanya kebijakan  tentang aturan pendakian bagi wisatawan. 

" Kami saat ini masih menunggu surat edaran dari BKSD Jawa Timur, jika sudah turun pasti akan kita beritahukan segera, " tutur Purwoanto.

2 dari 2 halaman

Penurunan Status

 

Sebelumnya, Status Gunung Ijen yang berada di Perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur, turun dari level II waspada ke level I normal.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api ( PPGA) Ijen Banyuwangi, Suparjan mengatakan, penurunan status tersebut berdasarkan hasil evaluas hingga 31 Juli, yang menunjukan suhu air danau Kawah Ijen menurun. 

"Bualan gas di danau juga tidak nampak, warna air danau hijau muda,  dan volume air danau cendrung berkurang ini yang menjadi pertimbangan status Gunung Ijen Turun menjadi Normal,"ujar Suparjan 

Sementara itu, untuk pengamatan kegempaan vulkanik umumnya fluktuatif. Meski demikian ada penurunan pada gempa- gempa permukaan, terutama gempa volulkanik dangkal.

"Pada periode1 Januari hingga 31 Juli 2023, terekam 2749 kali gempa hembusan, 4 kali gempa Tremor non harmonik, 7 kali gempa tornillo, 14 kali gempa low frekuensi, 1250 kali gempa vulkanik dangkal, 62 kali gempa vulkanik dalam, 60 kali gempa tektonik lokal, 5 KAI gempa terasa skala II hingga IV MMI," tambahmya