Sukses

Menteri Nadiem Ikut Semangati 6.188 Mahasiswa Baru ITS: Raih Cita-Citamu dengan MBKM

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim ikut memberikan semangat kepada 6.188 mahasiswa baru Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim ikut memberikan semangat kepada  6.188 mahasiswa baru Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). 

Nadiem yang hadir secara virtual menegaskan bahwa menjadi mahasiswa berarti menjadi orang yang memiliki kreativitas tinggi dan menjadi ujung tombak kemajuan Bangsa Indonesia.

“Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa akan memiliki wadah untuk meraih cita-citanya,” ujarnya memotivasi, Selasa (8/8/2023).

ITS resmi mengukuhkan 6.188 orang maba baik dari jenjang sarjana (S1) dan sarjana terapan (D4). Kegiatan pengukuhan ini dilaksanakan secara luring di Stadion ITS, Senin (7/8) pagi.

Dengan mengenakan seragam atasan putih dan bawahan hitam, seluruh maba terlihat antusias melangkahkan kakinya untuk memasuki Stadion ITS. Meski acara dimulai sejak pukul 07.00 pagi, para maba masih menunjukkan raut wajah yang sumringah dan bangga mengikuti rangkaian kegiatan yang disuguhkan. Kegiatan ini dihadiri pula oleh jajaran pimpinan tinggi di lingkungan ITS.

Rektor ITS Mochamad Ashari menuturkan, ITS berhasil meningkatkan lingkungan yang heterogen, di mana ITS menerima mahasiswa dari 33 provinsi yang ada di Indonesia.

Dalam data yang dipaparkan, selain Jawa Timur, provinsi asal mayoritas maba yang diterima oleh ITS adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan berbagai daerah lainnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Jadi Mahasiswa ITS Itu Anugerah

Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS Mohammad Nuh mengatakan, menjadi mahasiswa ITS merupakan salah satu anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa karena tidak semua calon mahasiswa memiliki kesempatan diterima di ITS.

Ia juga menyampaikan bahwa menjadi mahasiswa ITS tentu memiliki tanggung jawab yang besar, yakni menjadi pembelajar sejati.

“Pembelajar sejati dibutuhkan oleh seluruh mahasiswa karena persoalan ke depan akan semakin rumit,” tandasnya mengingatkan.