Liputan6.com, Jakarta - Bisnis di bidang furniture saat ini sedang bersinar. Minat masyarakat pada berbagai perlengkapan rumah tangga terus meningkat sejak pandemi Covid-19 lalu.
Bisnis furniture memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Kebutuhan konsumen akan berbagai produk furniture, membuat bisnis ini tidak kehabisan pasar.
Pasar yang potensial ini pula yang membuat Aditama Homedecor Interiors terus berkembang. Bahkan perusahaan interior dan home furnishing dari Yogyakarta ini sudah mencetak omset penjualan hingga miliaran rupiah pertahun.
Advertisement
Rita selaku Management Aditama Homedecor Interiors mengatakan, Aditama Homedecor Interiors didirikan oleh Ahmad Miftah Nasir. Miftah memulai usaha di bidang interior dan home furnishing ini pada 2017 dari gudang kecil di rumah mertuanya. Saat itu, menurut Rita, modal awal dalam menjalankan usaha ini hanya Rp700 ribu.
“Setelah melakukan renovasi gudang, sisa untuk operasional hanya tinggal Rp700 ribu. Sisa dana tersebut kami gunakan untuk membuat brosur, amplop, dan kertas yang ada kopnya. Saat ada project, kami melobi klien agar kami tidak keluar modal dulu,” ungkap Rita, Kamis (10/8/2023).
Di saat bisnis ini mulai berjalan, lanjut Rita, tantangan besar menghadang yakni terjadinya pandemi Covid-19. Saat itu, seluruh project yang sebagian besar dari instansi pemerintahan dibatalkan.
Hal itu membuat Aditama Homedecor Interiors mengubah strategi pemasarannya dari offline menjadi online dengan menyasar pelanggan personal. Tidak disangka, pandemi justru menjadi titik balik bagi perjalanan bisnis Aditama Homedecor Interiors.
Awal Modal Rp 1,5 Juta
“Saat mulai menjalankan pemasaran secara online, kami hanya bermodal Rp1,5 juta untuk budget iklan. Ternyata mulai dari situ, pelanggan berdatangan untuk memesan produk-produk interior dan home furnishing kami seperti kitchen set, mini pantry, lemari, hingga backdrop tv,” imbuh Rita.
Sejak saat itu, Aditama Homedecor Interiors pindah ke kantor baru di Jalan Sukoharjo No.7B, Sanggrahan, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perusahaan ini juga mulai lebih banyak mengerjakan orderan dari pelanggan personal, bukan lagi instansi pemerintahan dengan omset tembus miliaran rupiah per tahun.
Advertisement