Sukses

BPBD Trenggalek Secara Bertahap Bagikan Air Bersih ke Warga Terdampak Kekeringan

Di kampung pelosok daerah selatan Trenggalek ini, tercatat ada 126 kepala keluarga dari 506 jiwa di tiga lingkungan RT (rukun tetangga) terdampak kekeringan.

Liputan6.com, Trenggalek - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur secara bertahap mulai menyalurkan bantuan air bersih permintaan warga terdampak kekeringan.

"Beberapa hari ini ada suplai air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Triadi Atmono di Trenggalek, dilansir dari Antara, Minggu (13/8/2023).

Salah satu desa yang paling parah mengalami kekeringan terjadi di Desa Ngrencak Kecamatan Panggul.

Di kampung pelosok daerah selatan Trenggalek ini, tercatat ada 126 kepala keluarga dari 506 jiwa di tiga lingkungan RT (rukun tetangga) terdampak kekeringan.

Mereka pun telah mengajukan permintaan bantuan pengiriman suplai air bersih. "Jadi ini berbasis permintaan. Ada permintaan kita kirim, kalau layak menerima," katanya.

Di desa ini, lanjut Triadi, kekeringan paling parah dialami warga yang bermukim dk lingkungan RT 14/RW 05 Dusun Krajan, RT 16/RW 06 serta dan RT 15/RW 06 Dusun Kasian.

Topologi wilayah di tiga lingkungan RT ini membuat sulit mengakses air bersih ketika kemarau. Desa Ngrencak selama ini memang dikenal sebagai daerah yang kerap mengalami bencana kekeringan saat kemarau.

Dan untuk menanggulangi, sejauh ini sedikitnya dua truk tangki diterjunkan ke lokasi. Volume air yang sudah dikirim sejauh ini total telah mencapai sebanyak 12 ribu liter.

Jumlah itu dimungkinkan masih akan terus bertambah karena suplai air bersih akan terus dilakukan selama kemarau.

 

2 dari 2 halaman

Bak Penampungan Air

Air bersih yang diangkut menggunakan truk tangki itu oleh petugas disalurkan ke dalam wadah penampungan yang sudah disediakan di beberapa titik.

Kemudian warga sekitar mengambil air di bak penampungan itu sesuai dengan ketentuan. Namun karena jumlahnya terbatas, air bersih itu rata-rata dimanfaatkan warga untuk memasak dan konsumsi air minum.

"Untuk sementara masih satu desa itu yang terdampak kekeringan, merujuk data permintaan pengiriman," katanya.