Liputan6.com, Surabaya - Tim geolog dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mulai melakukan survei lokasi dentuman dalam tanah di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep.
Mereka langsung meminta keterangan kepada sejumlah warga Desa Moncek, tepatnya di Dusun Tengah RT 02/ RW 02.
Ahli Geofisika/Seismologi ITN Malang Ratri Andinisari menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pasuruan, yang telah melakukan survei mikro-seismik.
Advertisement
"Kami pun telah mengumpulkan bahan maupun data lainnya. Untuk sementara, kami menilai kejadian ini memang fenomena yang tak biasa dibanding peristiwa serupa di daerah lainnya," ujar Ratri di Sumenep, Rabu (16/8/2023).
Â
Dia menyatakan, dentuman di Desa Moncek Tengah ini berupa ketukan harmonik (teratur). Di daerah lainnya, biasanya (bunyinya) sedikit acak.
"Makanya, fenomena alam di Desa Moncek Tengah ini tak biasa jika dibandingkan dengan lainnya," kata Ratri.
Ia menjelaskan pihaknya akan melakukan survei lanjutan dengan memasang peralatan survei geolistrik untuk mengetahui resistivitas di bawah permukaan lokasi (dalam tanah).
Survei geolistrik akan dilakukan tim geolog ITN dalam waktu secepatnya di lokasi terjadinya fenomena alam berupa suara dan getaran di Desa Moncek Tengah.
"Hasil survei geolistrik itu nantinya akan dikomparasi dengan hasil survei dari BMKG Pasuruan dan lembaga lainnya untuk mengetahui penyebab pasti munculnya suara ketukan harmonik dan getaran tersebut. Mohon waktu," ucap Ratri Andinisari.
Tidak Merusak Struktur Tanah dan Bangunan Warga
Pada Sabtu (12/8/2023) pagi suara dentuman dari dalam tanah terjadi di Dusun Tengah RT 07/RW 02 Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep.
Fenomena alam tersebut, terdengar dan terasa di lima rumah warga setempat dengan durasi waktu selama 45 menit sejak pukul 09.45 WIB hingga 10.30 WIB.
Tim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pasuruan mengantongi analisis sementara terkait dentuman misterius yang muncul di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dari hasil analisis sementara, dentuman misterius yang sempat menggegerkan Sumenep itu tidak sampai merusak struktur tanah dan bangunan warga desa.
"Kami sudah mendapat data hasil rekam seismograf (time digital seismograph) yang dipasang di lokasi. Analisa sementara kami, fenomena alam tersebut tak sampai merusak struktur di dalam tanah," kata Analis Geofisika BMKG Pasuruan, Tofa dilansir dari Antara, Selasa (15/8/2023).
Tofa menjelaskan, jenis batuan di lokasi munculnya suara dan getaran di dalam tanah tersebut berkategori sangat keras, sehingga tidak terpengaruh dengan adanya fenomena alam yang terjadi dua hari lalu itu.
"Tidak ada perubahan struktur di dalam tanah maupun dampak terhadap bangunan di atas lokasi suara bunyi dan getaran. Kawan-kawan wartawan bisa lihat sendiri. Tidak ada kerusakan bangunan," ucap Tofa.
Namun, kata dia, hasil analisa tersebut butuh olah data lebih lanjut dan bisa dikompilasikan dengan hasil kerja dari tim lain yang akan didatangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep.
Advertisement