Sukses

Pekerja Migran Asal Banyuwangi Disekap Majikan di Irak, Dipekerjakan Tidak Sesuai Janji Penyalur

- Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memngalami penyekapan oleh majikanya di negara penempatanya di Irak.

Liputan6.com, Banyuwangi - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memngalami penyekapan oleh majikanya di negara penempatanya di Irak.

Koordinator Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi, Fery Mariyanto membenarkan adanya laporan penyekapan PMI asal Banyuwangi di negara Irak tersebut.

“Benar ada laporan penyekapan dari kepala Desa Watukebo, Banyuwangi. PMI yang bersangkutan diketahui bernama Nurul Holipah, warga Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari,” ujarnya di Banyuwangi, Kamis (24/8/2023).

Kata Fery, berdasarkan laporan dari Kepala Desa Watukebo, Nurul Holipah dikabarkan disekap di sebuah gudang di wilayah Kota As-Sulaimaniyah, Irak, sejak satu tahun terakhir ini. Menurut Fery, korban kabarnya tidak dipekerjakan sesuai janji penyalur jasa tenaga kerja (PJTKI).

“Kami masih melakukan pengumupan informasi dari pihak keluarga untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya,” tuturnya.

Fery Mariyanto menambahkan, pihaknya mendorong pihak keluarga untuk secara resmi melaporkan peristiwa yang dialami PMI Nurul holipah ini ke P4MI. Hal itu, untuk memudahkan penanganan lebih lanjut terhadap korban.

“Kami menunggu pihak keluarga karena memang ada beberapa  dokumen yang harus kita minta. Dokumen, fotonya, atau kalau perlu ada KTP atau KK kita cek dulu di sistem kami mereka termasuk pekerja migran yang resmi atau non procedural pada saat awal keberangkatan," kataya.

"Karena untuk mengetahui itu harus kita cek dulu di sistem jika memang ada berarti pemberangkatanya secara resmi atau prosedural jika tidak berarti non prosedural,” Fery Mariyanto melanjutkan.

2 dari 2 halaman

Belum Peroleh Informasi Utuh

Sebab, saat ini informasi adanya penyekatan PMI asal Banyuwangi di Irak ini, baru dari Kepala Desa setempat. Sehingga pihaknya belum memperoleh informasi yang utuh, terkait proses pemberangkatan hingga pada akhirnya korban mengalami penyekapan di Irak tersebut.

“Setelah mendapat informasi yang lengkap kami akan segera berkoordinasi dengan pihak kementerian luar negeri republik Indonesia terkait langkah selanjutnya untuk penyelamatan PMI ini,” pungkasnya.