Sukses

Penampakan Kocak Hadiah Agustusan Warga Surabaya: Multifungsi Bisa Jadi Kipas Angin, Gayung hingga Tudung Saji

Agustus identik dengan lomba-lomba. Beragam kegiatan dilakukan dengan menawarkan hadiah-hasiah yang menarik dan juga unik.

Liputan6.com, Jakarta Agustus identik dengan lomba-lomba. Beragam kegiatan yang digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun RI tersebut dilakukan dengan menawarkan hadiah-hadiah yang menarik dan juga unik.

Di Surabaya seorang pemenang lomba mendapatkan hadiah unik dan kocak. Semula, hadiah dikira adalah kipas angin berdiri karena bentuknya yang memanjang. Namun, setelah dibuka, baru diketahui ternyata hadiah tersebut adalah paket perabot rumah tangga seperti gayung, tudung saja, hingga keranjang pembersi lantai. Sejumlah perabot tersebut diikat menjadi satu dan dibentuk menyerupai kipas angin berdiri. 

"Bisa jadi kipas angin. Bisa jadi gayung mandi. Bisa jadi tudung saji. Bisa jadi cikrak. Semoga bermanfaat bagi yang menerima," tulis Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dikutip dari postingan Instagramnya, Jumat (25/8/2023).

Sontak hadiah lucu tersebut mendapat respons beragam dari warganet. 

"Di luar Prediksi BMKG..... sangat membanggongkan," tulis danendra_music di kolom komentar.

Akun lainnya, arisnuruddin menuliskan: "Kira² pasal berapa ya pak kn penipuan🤣🤣"

2 dari 2 halaman

Arti Kemerdekaan Bagi Warga Surabaya

Eri Cahyadi menyatakan, bagi Surabaya, kemerdekaan tak hanya cita-cita, melainkan bagian dari kota ini dan bagian dari sejarah warganya.

"Di sini, Soekarno belajar dari tokoh-tokoh pergerakan lainnya terutama kepada Haji Oemar Said Tjokroaminoto," ujarnya.

Kemerdekaan adalah anugerah Tuhan yang dicapai berkat kerja keras bersama dan keberanian untuk memperjuangkannya.

"Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat," kata Bung Karno.

Dan itulah yang dilakukan warga kota ini selama puluhan bahkan ratusan tahun. Warga kota ini dianugerahi nyali oleh Tuhan.

Kita bersyukur Indonesia telah merdeka selama 78 tahun. Namun, kemerdekaan hanyalah kata-kata kosong bila kita tak memiliki daya dan upaya untuk memaknainya.

Kemerdekaan harus diisi dengan ikhtiar mewujudkan cita-cita kesejahteraan rakyat dengan segala tantangannya. Dan warga Surabaya selalu percaya bahwa tantangan untuk dihadapi, bukan dihindari.