Sukses

Rektor M Nasih: Kebijakan Lulus Kuliah Tanpa Skripsi di Unair Sudah Ada Sejak 2020

Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Mohammad Nasih mengatakan kampusnya telah menerapkan kebijakan lulus kuliah tanpa skripsi seperti yang tertuang dalam peraturan rektor sejak tahun 2020.

Liputan6.com, Surabaya - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Mohammad Nasih mengatakan kampusnya telah menerapkan kebijakan lulus kuliah tanpa skripsi seperti yang tertuang dalam peraturan rektor sejak tahun 2020.

"Mereka juara PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) sudah tidak bikin skripsi, karena tidak mudah menjuarai PIMNAS. Jadi jika prestasi mereka sudah diuji di masyarakat, tidak perlu dipresentasikan lagi. Ini sudah ada instruksi rektor sudah tiga atau empat tahun lalu, sudah bisa lulus tanpa skripsi,” kata Nasih Jumat (1/9/2023). 

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi mengeluarkan kebijakan lulus kuliah atau sarjana tanpa skripsi.

Nasih mengatakan untuk mengimplementasikan kebijakan Kemendikbudristek terkait pembuatan skripsi bukan lagi syarat kelulusan telah dimasukkan dalam ketentuan umum pedoman terbaru Unair tahun 2023-2024.

"Skripsi ini sudah diganti dengan istilah tugas akhir atau karya akhir studi. Karya akhir studi ini bisa berupa dokumen tertulis yang berisi cerminan pengalaman belajar mahasiswa D3 hingga S1 ataupun sarjana terapan dalam bentuk tugas akhir, skripsi, dan nama lainnya sejenis laporan, proyek, maupun prototipe produk," katanya.

Penuntasan karya akhir ini tetap dalam arahan dan bimbingan dosen ataupun program studi, apakah bisa diselesaikan dengan skripsi, tugas akhir, atau proyek.

2 dari 2 halaman

Skripsi Tetap yang Termudah

Untuk tugas akhir berbasis prototipe aturan dalam pedoman harus dipersiapkan sejak semester 6, dengan memilih mata kuliah yang terkait dengan prototipe produk, karena untuk butuh waktu lama untuk menyiapkan kerangka hingga produk jadi.

"Tidak cukup tiga bulan saja. Kalau dipersiapkan di semester delapan mahasiswa tidak dapat apa-apa (produk prototipe tidak jadi sempurna). Jadi termasuk dosen pembimbing, ide, kerangka produk harus sudah dimatangkan sejak semester enam," ujarnya.

Menurut dia, pembuatan skripsi tetap menjadi pilihan paling mudah bagi para mahasiswa. Karena membuat prototipe ataupun proyek bukan hal yang mudah.

"Bikin prototipe bukan hal yang mudah, hanya orang-orang yang jenius dan kreatif yang bisa bikin. Mungkin yang bisa kami dorong lagi, misal yang startup atau mungkin wirausaha," tutur Prof Nasih.