Liputan6.com, Jepara - Gempa Magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Laut Jawa atau bagian utara Jawa Tengah pada Rabu (13/9/2023), pukul 12.34.31 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa Laut Jawa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1.
Baca Juga
Episenter gempa terletak pada koordinat 6,02° LS ; 110,09° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 Km arah Barat Laut Jepara, Jawa Tengah pada kedalaman 666 km.
Advertisement
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tidak merasakan adanya getaran gempa.
"Gempa bumi yang dikabarkan terjadi tidak dirasakan warga Jepara. Saya pribadi juga tidak merasakannya," kata Kalakhar BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto, di Jepara, Rabu (13/9/2023), dikutip dari Antara.
Hingga kini, kata dia, pihaknya belum menerima laporan adanya dampak gempa tersebut. Apalagi, katanya, pusat gempanya berada di kedalaman 680 km, sehingga getarannya dimungkinkan tidak dirasakan.
Ia mengakui mendapatkan informasi gempa bumi di Jepara dari Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan titik koordinat dan pusat gempanya.
Peristiwa gempa bumi di Kabupaten Jepara tercatat sudah berulang kali terjadi. Bahkan, selama 2020 sudah tiga kali, namun tidak sampai menimbulkan kerusakan.
"Meskipun tidak sampai terasa getaran dan dampaknya, sebaiknya warga tetap waspada dengan semua potensi bencana alam," kata Arwin Noor Isdiyanto.
Salah seorang warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Sri Antok yang kebetulan pada saat terjadi gempa tengah di luar rumah mengakui tidak merasakan adanya getaran akibat gempa tersebut.
Warga Diimbau Waspada
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Jepara dan Kendal dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tuturnya.
Ia menyampaikan hingga pukul 12.50 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Advertisement