Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina meminta Presiden Jokowi untuk membantu penyelesaian masalah tanah masyarakat di tiga daerah yaitu Rempang Batam, (Rempang Eco Park) seluas 17.000 Hektare, Bojong Bojong, Malaka Depok (Kampus UIII) seluas 111 hektar, dan tanah Warga transmigran Desa Bantahan I, Mandailing Natal seluas 748 hektare.
"Kita minta secara terbuka minta perhatian khusus Presiden Jokowi untuk membantu penyelesaian sengketa tanah tersebut hingga masyarakat kecil bisa mendapatkan keadilan dan haknya," ujarnya pada acara Rembug Nasional Solmet di Kota Bogor, Rabu (20/9/2023), dikutip dari Antara.
Baca Juga
Silfester juga meminta jajaran di bawah Presiden agar lebih bijaksana dalan penyelesaian hak tanah masyarakat.
Advertisement
"Kami tidak mau keberhasilan Bapak Presiden ternodai oleh oleh oknum-oknum di bawah Bapak yang tidak bisa menangangi kasus kasus tanah dengan bijaksana. Kami tidak mau nama baik Bapak Presisen tercoreng," ujarnya.
Dia menyatakan, sebenarnya masyarakat Pulau Rempang mengatakan siap mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco Park asal hak hak mereka diselesaikan dan 16 Kampung adat yang mereka tinggali sejak 1834 tidak digusur tapi ditata.
Begitu juga dengan warga Bojong Bojong Malaka, Depok yang tanahnya sudah digusur dan dibangun Proyek Strategis Nasional(PSN) Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia(UIII).
"Intinya mendukung asalkan hak ganti untung diselesaikan dengan baik," ujarnya.
Respons Jokowi
Presiden Jokowi menyambut baik keluhan keluhan masyarakat yang disampaikan oleh Ketum Solmet. Selain akan meminta Kementerian terkait dan Kapolri turun ke lapangan, dia berjanji akan turun langsung ke lapangan.
"Nanti saya akan turun ke lapangan dan mengajak menteri terkait, Mas Silfer nanti ikut juga ya" ujar Silfester mengutip ucapan Jokowi.
Demikian dikatakan Presiden Jokowi ketika diantar oleh Ketum Solmet Silfester Matutina dan Sekjen Solmet Kamaludin menuju Mobil Kepresidenan RI 1 untuk kembali ke Istana Bogor.
Advertisement