Liputan6.com, Jakarta - Pemeran dalam kasus film dewasa Fransisca Candra Novitasari atau Siskaeee memenuhi panggilan Polda Metro Jaya sebagai saksi pada Senin (25/9/2023)sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelumnya, Siskaeee sempat dua kali mangkir dari panggilan penyidik.
Dia datang busana dress coklat ketat dengan belahan dada rendah plus kacamata hitam. Siskaeee mengaku sedikit deg-degan untuk menjalani pemeriksaan yang sedianya telah dijadwalkan dua kali kepadanya.
"Deg-degan mungkin sedikit, tapi karena udah pernah menjalani BAP seperti ini sebelumnya jadi ya sudah aman," kata Siskaeee.
Advertisement
Dia mengaku baru saja tiba dari Kamboja kemarin. "Banyak kerjaan live perform gitu sih sama karaokean,” kata Siskaeee, di Polda Metro Jaya.
Perempuan kelahiran 1998 Jawa Timur itu mengaku dirinya telah siap diperiksa oleh kepolisian dengan membawa sejumlah barang bukti. Dia hadir tanpa didampingi pengacara, melainkan datang dengan saudara dan sahabatnya.
Meski sedikit gugup dia merasa semua proses pemeriksaan nantinya bisa berjalan dengan lancar, mengingat sebelumnya juga sudah pernah menjalani Berita Acara Pemeriksaan.
Sementara terkait dengan bukti yang telah disiapkan, Siskaeee enggan berkomentar lebih jauh. Namun Ia menjelaskan hanya terlibat dalam satu judul film.
“Sorry belum bisa saya explain sekarang mungkin nanti setelah pemeriksaan baru aku bisa share ke teman-teman media semua,” ujar Siskaeee.
Siskaeee mengaku akun media sosialnya telah lenyap tak tahu apa penyebabnya. Usai kasus rumah produksi film porno kelasbintang.com diungkap.
"Iya gak tahu kemana, mungkin kebanned kali ya. Enggak (Dieactive). Lagi kebanned mungkin," kata dia kepada awak media, Senin (25/9).
Siskaeee mengaku akun Instagram @vip_siskaeeenya3 itu telah hilang sejak dua hari lalu, sekitar Sabtu (23/9). Diketahui akun itu sempat mengunggah aktivitasnya dan pengakuannya yang janji datang hari ini.
"Dua hari yang lalu (akun @vip_siskaeeenya3) ," tuturnya.
Salah Satu Pemeran Film Dewasa
Siskaeee menjadi satu dari 16 pemeran dalam kasus film dewasa, terdiri dari delapan wanita dan empat pria, dengan total produksi 120 film.
Terkuaknya kasus praktik asusila itu bermula dari penangkapan dua tersangka, yakni I selaku sutradara sekaligus pemilik dan pengelola web dari rumah produksi, serta JAAS sebagai kameramen di rumah produksi Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (31/7).
Sebelumnya Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) pada Senin (17/7) mendapati satu website dengan nama "kelasbintang" yang berisikan tentang film adegan dewasa.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan kepolisian telah mengirimkan berkas perkara tahap pertama lima tersangka kasus sindikat rumah produksi film pornografi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.
Adapun lima tersangka tersebut antara lain inisial I sebagai sutradara, JAAS sebagai kameramen, AIS sebagai editor film, AT sebagai sound enginering dan SE sebagai sekertaris sekaligus talent.
“Tanggal 8 September untuk pengiriman berkas perkara tahap pertama oleh penyidik ke JPU (penelitian berkas perkara oleh JPU),” kata Ade Safri di Jakarta, Jumat (22/9).
Advertisement