Sukses

Pengakuan Kapolresta Cilacap Ditelepon Pejabat Pusat, Mulai Kapolri hingga Menko PMK Buntut Kasus Bullying Siswa SMP

Kasus perundungan pelajar SMP di Cimanggu Cilacap, Jawa Tengah, yang viral di media sosial menjadi sorotan sejumlah tokoh dan pejabat di Tanah Air.

Liputan6.com, Cilacap - Kasus perundungan pelajar SMP di Cimanggu Cilacap, Jawa Tengah, yang viral di media sosial menjadi sorotan sejumlah tokoh dan pejabat di Tanah Air. 

Kapolresta Cilacap Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon langsung dari sejumlah pesajat di pemerintahan pusat. Mulai staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri dan juga Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effendi. Mereka menanyakan kondisi terkini kasus tersebut.

Menurut Fannky video kasus perundungan itu bahkan sudah jadi perhatian UNESCO.

Diketahui, UNESCO merupakan bagian dari organisasi Perserikatan bangsa-bangsa atau PBB, yang menyoroti keselamatan anak-anak.  

"Kenapa kami kumpulkan bapak ibu sekalian. Sebab saya tadi di telepon Staf Presiden, Panglima TNI, Kapolri, lalu Menteri PMK karena kasus ini mendapat perhatian dari UNESCO," terangnya, saat pertemuan perangkat desa serta guru di salah satu SMP di Cimanggu, Rabu 27 September 2023.

Sebelumnya, beredar video berdurasi 4 menit, memperlihatkan aksi penganiayaan dan pembullyan yang dilakukan oleh siswa SMP di Cilacap

Korban ditendang di bagian perut dan kepala hingga jatuh tersungkur. Sedangkan di dalam video, terlihat sejumlah anak- anak lain yang hanya melihat dan tertawa.

Pelaku diketahui berinisial MK 15 tahun dan WS 14 tahun. Kini kedua pelaku sudah diamankan ke Polresta Cilacap. Sedangkan korban sudah berada di rumah, setelah melakukan rawat jalan di RSUD Majenang.

 

2 dari 2 halaman

Hoaks Siswa SMP Korban Bullying Meninggal

Sebelumnya, beredar unggahan hoaks yang menarasika siswa SMP yang dianiaya di Cilacap meinggal dinua. Faktanya, Kasatreskrim Polresta Cilacap Kompol Guntar Arif Setiyoko menjelaskan bahwa hal tersebut adalah tidak benar.

Kasatreskrim Polresta Cilacap Kompol Guntar Arif Setiyoko menjelaskan bahwa kabar siswa SMP yang dianiaya di Cilacap meninggal dunia adalah tidak benar.

Guntar menjelaskan saat ini kondisi korban rawat jalan di RSUD Majenang, karena korban merasa sesak nafas.

“Tadi malam itu dia (korban perundungan) diantar ke RS Majenang karena sesak. Karena sebelumnya memang rencananya mau CT SCAN,” ungkapnya.

Hingga saat ini, pihak kepolisian mengatakan, petugas sudah mengamankan pelaku setelah menerima laporan dari keluarga korban.