Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur dilaporkan erupsi pada Minggu (1/10/2023) sekitar pukul 06.33 WIB.
Kolom letusan teramati setinggi 1.500 meter di atas puncak gunung api dengan ketingian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Berdasarkan hasi pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api Semuru menyebutkan kolom abu teramati berwarna putih, kelabu, hingga cokelat dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur.
Advertisement
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 milimeter dan durasi 127 detik,” ujar petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Ghufron Ali, Minggu (1/10/2023).
Status aktivitas Gunung Semeru hinga saat ini masih tetap di level III atau siaga. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan rekomendasi antara lain tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi Sungai atau sepadan Sungai di sepanjang besuk kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan dan aliran lahan hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selian itu, PVMBG juga mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap lontaran batu ijar.
Masyarkat diminta tetap mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran Sungai atau Lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang berhulu dari Besuk Kobokan.