Sukses

Mahasiswa Unair Temukan Obat Penyakit Mulut dan Kuku dari Kangkung Air, Bisa Kurangi Penggunaan Obat Kimia

Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) menemukan inovasi obat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terbuat dari tanaman kangkung air.

Liputan6.com, Surabaya - Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) menemukan inovasi obat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terbuat dari tanaman kangkung air.

Mereka adalah Annisa Prajna Pramita, Almas Izzah Ramadhani, Ferdika Yudha Wardana, Arifah Adhwa Firanda, dan Helaria Krisna Dewi.

“Sebagai mahasiswa FKH yang kritis terhadap isu penyakit infeksi yang sedang viral. Membuat keingintahuan kami mengenai bahan alam apa yang bisa dimanfaatkan sebagai terapi PMK yang efektif, efisien, dan pastinya terjangkau bagi peternak,” ujar Ketua Tim, Annisa, Selasa (3/10/2023).

Annisa menjelaskan, nano herba dari tanaman kangkung air memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan hewan. Kangkung air dapat mengurangi efek toksik obat dari hati serta meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas obat.

Selain itu, pemanfaatan bahan alam seperti kangkung air juga dapat mengurangi penggunaan obat kimia. Oleh sebab itu, tanaman kangkung air berpotensi sebagai antivirus   PMK.

“Pemanfaatan kangkung air saat ini masih kurang dan sering kali dianggap sebagai gulma perairan. Padahal, tanaman kangkung air memiliki senyawa yang diklaim berpotensi sebagai antivirus. Oleh karena itu, kami berusaha untuk meneliti lebih jauh tentang hal itu,” ucapnya.

Lebih lanjut, Annisa mengatakan selama proses penelitian, ia dan tim sempat mengalami beberapa hambatan. Mulai dari penentuan topik hingga pelaksanaan penelitian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dua Kali Kesalahan

Bahkan, timnya pernah melakukan dua kali kesalahan dalam melakukan ekstraksi. Ia mengaku, proses tersebut membutuhkan kecermatan yang cukup tinggi.

“Kami juga agak terhambat untuk bertemu peneliti-peneliti di lab (laboratorium, Red) karena mereka sibuk. Jadi, kami harus mengatur jadwal beberapa kali untuk bertemu," ujarnya.

"Tapi, semua tantangan itu dapat kami lewati berkat dukungan dan motivasi dari dosen pembimbing kami yaitu Dr Eduardus Bimo yang sangat membantu dalam pengerjaan penelitian ini,” sebut Annisa.

3 dari 3 halaman

Dampak Positif bagi Kedokteran Hewan

Annisa berharap penelitian timnya dapat menjadi penelitian antivirus yang memberikan dampak positif terhadap ilmu kedokteran hewan. Ia juga berharap ke depannya akan ada lebih banyak penelitian yang dapat mengeksplor potensi bahan alam lainnya sebagai antivirus.

“Semoga perjuangan kami di Program Kreativitas Mahasiswa ini bisa menjadi motivasi dan inspirasi adik-adik tingkat yang ingin berkiprah di PKM pada taun-taun yang akan datang. Dan yang paling penting dan utama adalah mengharumkan nama UNAIR dengan meraih medali emas PIMNAS 2023,” tukasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.