Sukses

Aparatur Desa Diminta Jadikan Desa Sentra Ekonomi Agar Tidak Ditinggal Generasi Muda

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto Purnomo Putro mengajak aparatur desa untuk memajukan desa agar desa menjadi sentra ekonomi dan tidak ditinggalkan oleh generasi mudanya.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto Purnomo Putro mengajak aparatur desa untuk memajukan desa agar desa menjadi sentra ekonomi dan tidak ditinggalkan oleh generasi mudanya.

"Mari buat kemajuan. Program 4 hari ini jadi pemicu, tapi selanjutnya terserah bapak dan ibu, bagaimana dan ke arah mana kemajuan ini akan dibawa," katanya saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa, di Bandar Lampung, Selasa (3/10/2023).

Pelatihan ini bagian Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Program ini kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia (World Bank).

Menurutnya, transfer dana yang besar ke desa bisa digunakan untuk membuat kemajuan di desa. Kondisi saat ini, kata Eko, berbeda dengan di masa lalu, dimana dana desa yang minim. Di masa lalu, anggaran desa hanya sekitar Rp 50 juta. Sementara saat ini, desa mendapatkan anggaran yang cukup besar.

Selain itu, teknologi digital yang ada saat ini juga mempermudah para aparatur desa untuk mendapatkan berbagai informasi yang berguna guna mendorong kemajuan di desa masing-masing.

"Teknologi sudah memungkinkan. Lihat desa-desa yang maju. Kunjungi, studi banding, ATM. Dulu tidak ada anggaran, sekarang kurang apa? Jadi tinggal komitmen kita saja, " paparnya.

Ia juga menekankan pentingnya aparatur desa untuk melakukan evaluasi tentang desanya.

"Kita harus evaluasi desa kita statusnya apa? Swadaya, swakarya, atau swasembada? PADesnya berapa? Sebelum saya menjabat berapa, setelah saya menjabat berapa?," katanya.

2 dari 2 halaman

Angkatan Keempat

Direktur Fasilitasi LKAD, PKK dan Posyandu Chaerul Dwi Sapta menambahkan, pelatihan ini dilaksanakan selama 8 minggu di 33 provinsi, sejak minggu ke-3 bulan September hingga minggu ke-2 bulan November 2023.

"Dan saat ini telah memasuki angkatan keempat," ujarnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan data National Management Concultant (NMC), sampai saat ini 21.190 peserta telah dilatih dari target 133.832 (16%) secara nasional. Sedangkan, jumlah desa yang telah dilatih mencapai 5.576 desa dari target 33.458 desa (17%).