Sukses

Permintaan Bantuan Air Bersih di Ponorogo Meningkat Seiring Musim Kemarau Panjang

Krisis air yang dialami warga Dusun Platang menarik perhatian BPBD karena sebelumnya daerah tersebut tidak lagi masuk peta rawan kekeringan.

Liputan6.com, Ponorogo - Puncak musim kemarau panjang sedang berlangsung mengakibatkan kekeringan dan meningkatnya permintaan air bersih di sejumlah daerah yang terdampak di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Ponorogo, permintaan air bersih saat ini sedang meningkat di tengah cuaca panas akibat kemarau panjang.

"Ada dua dusun lagi mengajukan permintaan bantuan air bersih. Sebelumnya yang sudah minta dan kami kirimi ada enam dusun. Sekarang tambah dua jadi total lingkungan (dusun) yang alami krisis (air bersih) ada delapan dusun," kata Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Ponorogo, Masun, dilansir dair Antara, Selasa (3/10/2023).

Dua dusun yang mengajukan permintaan air bersih dimaksud adalah Dusun Platang, Desa Krebet Kecamatan Jambon serta Dusun Watuagung Desa Dayakan, Kecamatan Badegan.

Krisis air yang dialami warga Dusun Platang menarik perhatian BPBD karena sebelumnya daerah tersebut tidak lagi masuk peta rawan kekeringan.

Total ada 41 dukuh/dusun yang masuk kategori siaga karena selalu menjadi langganan kekeringan. Namun, Dusun Platang tidak ada di dalamnya.

Warga di Dusun Platang terakhir mengajukan bantuan air bersih tercatat pada 2019.

Mantan Kepala Dipertahankan ini merinci, ada 68 KK dari 269 jiwa yang terdampak kekeringan di Dukuh Watuagung, sedangkan untuk di Dukuh Platang ada sekitar 48 KK dari 198 jiwa yang kekurangan air bersih.

 

2 dari 2 halaman

Bantuan 24 Liter Air Bersih

Dari dua dukuh tersebut pihak BPBD mengirimkan masing masing sebanyak 24 ribu liter dan 12 ribu liter air bersih.

"Memang kekeringan ini tergolong lama sekitar empat bulan, sedangkan hujan diperkirakan datang pada Minggu ketiga bulan ini sesuai rilis BMKG," katanya.

Keempat dusun lainnya yang saat ini mengalami kekeringan yakni Dukuh Jenggring Desa Duri, Slahung, 55 KK yang terdampak.

Dukuh Sukun Desa Sidoharjo, Pulung, 35 KK yang terdampak. Dukuh Karangpatihan, Desa Dungus, Pulung, 276 KK yang terdampak. Dukuh Krajan, Desa Wates, Slahung, 96 KK yang terdampak.