Liputan6.com, Surabaya - Pendakwah milenial Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam terbang ke Taiwan memenuhi undangan hari ulang tahun ke-13 Komit (Komunitas On Air Muslim Indonesia Taiwan), pertengahan September 2023 lalu.
Di negeri Formosa tersebut, kiai muda asal Blitar ini didapuk untuk mengsi ceramah di hadapan ribuan ribuan WNI muslim di Taiwan.
Baca Juga
"Kita harus selalu berpikir positif. Keberadaan kalian di sini harus diniatkan tidak semata mencari rezeki, tetapi kalian meniatkan diri mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjadi orang-orang pilihan yang bisa mendakwahkan agamanya Allah di negeri yang belum pernah ada berita tentang Islam rahmatan lil alamin,” ujar Gus Iqdam, disela ceramahnya, dikutip dari Nu online, Kamis (5/10/2023).
Advertisement
Dia pun mengajak WNI muslim di Taiwan berhati-hati terutama menjaga keimanan. Salah satu cara termudah menaikan derajat yakni menjaga keimanan dan salah satu cara menjaga keimanan adalah sering berkumpul dengan orang-orang sholeh dan mendengarkan tausiyah keilmuan dari ulama-ulama Nahdlatul Ulama.
"Karena Istimewanya ilmu yang disampaikan ada sandaran sanadnya. Hal tersebut sangat penting karena itu sebagian dari agama jikalau tanpa sanad. Berbicara seenaknya sendiri, berbicara seolah-olah masuk logika namun sanadnya gak jelas. Maka semuanya akan menjerumuskan,” ungkap dia.
Di tengah keasyikan berceramah, secara tiba-tiba seorang polisi datang dan meminta naik ke panggung.
Gus Iqdam pun merespons dan mempersilakan polisi dan seorang rekannya seorang polisi wanita untuk naik panggung.
"Ono wong polsek teko (ada petugas dari Polsek datang) tenang.. tenang," ujar Gus Iqdam ke jemaah.
Gus Iqdam pun menyapa polisi tersebut. "Ni hao ma?," ujarnya dikutip dari akun youtube, .SBR Production 2
Imbauan Polisi Taiwan
Usut punya usut. ternyata si polisi Taiwan tersebut menyampaikan sejumlah infomasi, diantaranya soal aturan sepeda listrik yang juga banyak digunakan oleh WNI di Taiwan, dimana pengendara motor listrik mulai 1 Desember sudah harus mempunyai SIM dan plat nomor.
Tampak sang polisi didampingi seorang polwan serta seorang WNI yang berhijab yang tampil sebagai penerjemah.
Polisi Taiwan itu juga menyatakan, jemaah Gus Iqdam cukup banyak, bus rombongan yang hadir di ceramahnya mencapai 112.
"Jadi tolong nanti dari koordinator masing-masing bisa angkat tangan dan dari jauh, misalnya dari mana bisa pulang dulu tapi ada imbauannya,” ujar sang polisi melalui di penerjemah.
“Kalau semua bareng-bareng pulang itu sudah bisa membikin macet jadi harus ada imbauan yang didengar baik-baik”.
“Kami berharap antara Taipei dan lain-lainnya itu pulangnya nanti jangan bebarengan setelah Gus Iqdam nanti kita disini dulu”.
Advertisement
Sosok Gus Iqdam
Nama Agus Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal Gus Iqdam tengah menjadi sorotan publik saat ini. Namanya tengah naik daun dan viral. Tidak hanya di dunia maya, yaitu media sosial, Gus Iqdam juga kondang di dunia nyata.
Gus Iqdam menjadi kiai muda yang kini diidolakan anak-anak muda karena dakwahnya yang renyah, ceplas ceplos dan mudah dipahami.
Gus Iqdam lahir di Blitar pada 27 September 1993. Dia adalah anak terakhir dari empat bersaudara pasangan KH Kholid dan Hj Ny Lanratul Farida.
Awalnya, Gus Iqdam belajar mengaji di Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri dibawah asuhan Muhammad Abdurrahman Kautsar atau Gus Kautsar.
Masa kecil Gus Iqdam dihabiskan untuk belajar agama Islam. Waktu kecil, ia belajar agama Islam dengan pamannya sendiri, KH. Dliyauddin Azzamzami. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur.
Ibu Gus Iqdam juga merupakan anak salah satu kiai yang kharismatik, KH Zubaidi Abdul Qofur beliau ini Mursid Torikoh di Jawa Timur.
Saat ini pendakwah muda Nahdlatul Ulama mengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar. Dia juga mendirikan Majelis Ta’lim Sabilu Taubah yang memiliki puluhan ribu jemaah.