Sukses

BPBD Guyur Air Bersih 5 Kecamatan di Banyuwangi Terdampak Kekeringan Akibat El Nino

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi telah mengirim air bersih ke berbagai wilayah yang warganya mengalami kekurangan air selama musim kemarau ini.

Liputan6.com, Banyuwangi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi  mengirim air bersih ke berbagai wilayah yang warganya mengalami kekurangan air selama musim kemarau ini.

BPBD bersama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) setempat mendistribusikan air melalui mobil tangki ke desa-desa terdampak.

Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi Danang Hartanto menjelaskan, air bersih telah didistribusikan ke desa-desa di lima kecamatan, yakni Tegaldlimo, Bangorejo, Genteng, Glagah, dan Wongsorejo.

"Droping air bersih kami lakukan ke beberapa wilayah. Untuk hari ini suplai kami kirim ke wilayah Kecamatan Bangorejo dan Genteng," kata Danang, Rabu (11/10/2023).

Ia menjelaskan, kemarau tahun ini menyebabkan beberapa sumber air di desa berkurang. Akibatnya, air yang tersedia tak cukup untuk kebutuhan mandi, minum, dan masak warga setempat.

"Untuk itu, kami dropping ke sejumlah daerah yang memang membutuhkan," imbuhnya. 

BPBD juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan air selama musim kemarau. Mengingat hujan di wilayah Kabupaten Banyuwangi diprediksi baru akan terjadi dalam satu hingga dua bulan ke depan.

Selain mengirim air bersih sebagai solusi jangka pendek, pemkab juga mengupayakan solusi-solusi jangka panjang untuk mengatasi kekeringan setiap kemarau. Salah satu caranya dengan menggali sumber-sumber air baru dan memperbaiki infrastruktur pengairan yang ada.

"Langkah tersebut diharapkan dapat mengurangi kondisi krisis air bersih setiap kemarau, terlebih saat kemarau ekstrem," kata Danang.

2 dari 2 halaman

Langkah Antisipatif Dampak EL Nino

Di sisi lain, BPBD juga mengencarkan edukasi dan kampanye pengelolaan air yang baik. Edukasi itu diharapkan akan membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga sumber daya air di saat kondisi terbatas.

"Karena air adalah aset berharap yang harus dijaga bersama. Semua punya tanggung jawab untuk menggunakan air dengan bijak untuk masa depan," tuturnya.

Sebelumnya, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah memerintahkan semua dinas untuk membuat langkah antisipatif terkait dampak El Nino yang menimbulkan kemarau panjang. 

"Selain droping air bersih, dinas juga terus memantau debit air di dam bendungan agar suplai air irigasi termenej dengan baik. Dinas Pertanian juga terus memantau ketersediaan pangan, khususnya beras," kata Ipuk