Sukses

Tingkatkan Populasi, Taman Nasional Baluran Datangkan Dimas, Banteng Jantan Indukan dari TSI Prigen

Balai Taman Nasional Baluran melakukan upaya penambahan indukan Jantan Banteng untuk Suaka Satwa Banteng (SSB) Taman Nasional Baluran dari Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen.

Liputan6.com, Situbondo Balai Taman Nasional Baluran menambah indukan banteng jantan untuk Suaka Satwa Banteng (SSB) Taman Nasional Baluran dari Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen.

SSB Taman Nasional Baluran merupakan salah satu bentuk upaya pengembangbiakan semi alami yang diharapkan dapat membantu upaya peningkatan populasi dan mutu keanekaragaman genetik banteng.

Indukan banteng jawa (bos javanicus) dari lembaga konservasi TSI II Prigen tersebut akan dijadikan sebagai pejantan unggul bagi 4 ekor banteng betina di SSB.

“Dengan adanya pejantan unggul ini kita harapkan akan menghasilkan keturunan atau bibit unggul dan tangguh dengan morfologi dan genetic yang unggul,” ujar, Kepala Balai Taman Nasional Baluran Johan Setiawan Rabu (11/10/2023)

Kata Johan, seekor banteng jantan telah disiapkan oleh pihak manajemen TSI II Prigen untuk SSB TN Baluran. Indukan jantan tersebut bernama Dimas yang merupakan keturunan dari indukan betina bernama Dini dan indukan jantan bernama Matos dan terlahir di TSI II Prigen pada 22 Agustus 2017.

“Program yang dilakukan di SSB TN Baluran menjadi salah satu contoh upaya konservasi exitu link to insitu di Jawa Timur sekaligus merupakan bagian dari bentuk kerjasama KLHK dengan Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI),”tambah Johan.

"Pejantan Banteng Dimas telah diperiksa Tim medis dari TSI II Prigen dengan metode yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hasil yang dari serangkaian uji tersebut, Dimas dinyatakan sehat dan sangat layak untuk dijadikan indukan bagi pengembangbiakan Banteng di SSB TN Baluran,” paparnya.

2 dari 3 halaman

Populasi Banteng Jadi Perhatian Penting

Sebagai satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, upaya peningkatan populasi banteng harus menjadi perhatian penting, sebagaimana Surat Keputusan Direktur Jenderal KSDAE No. 180/IV-KKH/2015 bahwa Banteng termasuk salah satu dari 25 jenis satwa prioritas yang perlu ditingkatkan populasinya.

"Banteng Dimas akan segera kita translokasi dari di TSI II Prigen ke SSB TN Baluran. Harapan bersama bahwa Dimas akan tumbuh berkembang dengan baik di kandang SSB TN Baluran, sehingga mampu memberikan keturunan banteng jawa yang siap dilepasliarkan kembali di habitat alami di TN Baluran,” tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Pengembangbiakan Semi Alami

Plt Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Indra Exploitasia, menyampaikan bahwa penambahan 1 ekor Banteng Jantan dari TSI II Prigen ke Suaka Satwa Badak Taman Nasional Baluran, sebagai implementasi program ex-situ linked to in-situ dan bagian dari Global Species Management Plan (GSMP).

Diharapkan sudah benar-benar melalui proses pemilihan indukan yang unggul, sehat, dan secara genetic bagus, sehingga harapannya dapat dilakukan perencanaan program pengembangbiakan semi alami di SSB dengan baik.

“Dalam konteks GSMP, tidak hanya satwanya saja yang ditransfer, tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi pengembangbiakan Banteng untuk peningkatan kapasitas petugas Taman Nasional Baluran dan Lembaga konservasi seperti TSI II Prigen,” katanya.

Selanjutnya hal ini menjadi awal untuk pengembangan jejaring antara pengelola SSB dan Lembaga konservasi serta mitra seperti Copenhagen Zoo dan juga perguruan tinggi.

“Mari kita bekerja bersama-sama untuk memberikan kontribusi terbaik bagi konservasi Banteng di Indonesia sebagai implementasi dari instruksi Presiden no 1 tahun 2023 tentang pelestarian keanekaragaman hayati dalam Pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.