Sukses

Wejangan Khusus Gus Kautsar Ini Bikin Gus Iqdam Meleleh: Jangan Jadi Kacang Lupa Kulitnya, Bu Nyai Itu Jimat

KH Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar, pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Ploso Kediri, memberikan sejumlah wejangan kepada Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, yang notabene adalah muridnya.

Liputan6.com, Surabaya - KH Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar, pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Ploso Kediri, memberikan sejumlah wejangan kepada Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, yang notabene adalah muridnya.  

Pertama, Gus Kautsar menekankan pentingnya sikap tawadlu atau rendah hati. Penerapan sikap ini terlihat dari sikap yang tidak mengaku bahwa dirinya lebih baik dari orang lain.

“Maka tidak layak siapapun di antara kita kemudian mengaku lebih baik dari yang lain. Semoga kita dimaafkan oleh Allah SWT,” pesan Gus Kautsar pada peringatan akbar Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Mambaul Hikam, yang juga markas Majelis Sabilu Taubah yang juga kerap disebut ST Pusat, seperti dikutip dari tayangan YouTube ronronchanel, Kamis (12/10/2023).

Gus Kautsar juga menekankan dua hal penting yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk ketika kita ngaji dan melakukan amal ibadah lainnya.

“Yang paling penting dua. Pertama, jangan kita merasa sudah baik karena kita hanya sekedar istiqamah ikut ngaji, jamaah, biasa saja. Teruslah berharap apa yang kita lakukan ini benar-benar diistiqamahkan oleh Allah SWT,” tuturnya.

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya pengakuan dari para kiai, sebab atas dasar ini maka tentunya kita memperoleh sanad keilmuan yang menyambung sampai Rasulullah SAW.

“Yang kedua seperti yang dikemukakan Mas Iqdam, semoga kita semua diakui santri-santrinya para Kyai, yang sanadnya menyambung sampai Nabi Muhammad SAW,” terangnya.

 

2 dari 3 halaman

Bu Nyai Jadi Jimat

Gus Kautsar juga berpesan beberapa hal yang secara khusus dialamatkan kepada Gus Iqdam.

Salah satunya perihal kesuksesan dan kehebatannya dalam dunia dakwah kini tentunya berkah dari orang tuanya. Jangan sampai kesuksesannya dengan menafikan peran dari para pendahulunya, yaitu orang tuanya dan kakek-kakeknya.

“Bu Nyai ini jimat. Mas Iqdam bisa seperti ini sebab barokahnya Bu Nyai. Jangan sampai mengatakan aku tidak tahu ini kok bisa seperti ini,” tandas Gus Kautsar.

“Mas Iqdam tidak punya kepentingan satupun, tidak punya kelayakan dari sisi manapun untuk merasa apa yang ia terima hari ini adalah berkat dia yang luar biasa, tidak. Mas Iqdam ini keturunannya orang-orang saleh. Dan buahnya kemudian dituai atau dipanen oleh beliau,” imbuhnya

3 dari 3 halaman

Gus Iqdam Menahan Tangis

Gus Kautsar kembali menegaskan kepada Gus Iqdam agar jangan sampai jadi kacang lupa kulitnya. Artinya kesuksesan dan kehebatannya di dunia dakwah kini jangan sampai melupakan jasa para pendahulunya, yakni kakek-kakeknya dan kedua orangtuanya.

“Makanya kalau kemudian dirinya sampai merasa hebat dari para pendahulunya, mohon maaf pendahulumu mampu menciptakan kamu. Buktikan bahwa kamu mampu menciptakan penerus yang tidak kalah bahkan lebih baik dari kamu,” pungkasnya.

Selesai Gus Kautsar memberikan wejangan khusus untuk Gus Iqdam, dirinya terlihat dalam tayangan itu tak kuasa menahan air mata.