Â
Liputan6.com, Malang - Ketua Komite Umat Islam Anti Amerika dan Israel (Kumail) Habib Zahir bin Yahya mengkritik pandangan sebagian kalangan yang mempercayai bahwa perdamaian dan pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel adalah solusi bagi nasib rakyat Palestina. Ia menyebut pandangan ini sebagai mimpi siang bolong.
"Saudara-saudara! Di antara kita ada yang bermimpi di siang bolong dan mengatakan bahwa hak-hak asasi dan kemerdekaan rakyat Palestina bisa diperoleh melalui jalur perdamaian dengan penjajah. Dan yang lebih menggelikan adalah bahwa, konon, rakyat dan bangsa Indonesia bisa turut mengupayakan kemerdekaan tersebut asal kita terlebih dahulu membuka hubungan politik dengan rezim Zionis," ungkap Habib Zahir, saat orasi demonstrasi damai bertema "Solidaritas Muslim Sedunia untuk Al-Quds dan Palestina" di depan Kantor DPRD Kota Malang, Jalan Tugu Malang, pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Advertisement
Demo dihadiri oleh ratusan massa yang berkumpul untuk mengekspresikan dukungan terhadap perjuangan Palestina.
Habib Zahir yang juga ketua Ketua Umum DPP Ahlulbait Indonesia (ABI)Â menyoroti fakta bahwa negara-negara yang telah mencoba menjalin perdamaian dan hubungan diplomatik dengan Israel justru menjadi sasaran serangan dari negara tersebut, bukannya menjadi pemersatu perjuangan Palestina.
"Orang-orang ini tidak tahu atau berpura-pura tidak tahu bahwa mimpi serupa pernah dimiliki negara Mesir yang menandatangani Perjanjian Damai Camp David dengan Israel dan negara Yordania yang menandatangani perjanjian Agabah dan sampai saat ini kedua negara tersebut, alih-alih bisa memperjuangkan kemerdekaan Palestina, justru menjadi negara yang paling direcoki oleh Israel," tegas Habib Zahir.
Perjanjian Camp David, yang ditandatangani pada 17 September 1978, adalah perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel yang dimediasi oleh Amerika Serikat. Mesir mengharapkan perjanjian ini akan membantu perjuangan rakyat Palestina dan memperbaiki situasi ekonomi negara mereka. Namun, perjanjian ini telah dikritik sebagai a lonely relic of shattered dreams.
Israel Tidak Terkalahkan Adalah Mitos
Selain itu, dalam orasinya, Habib Zahir mengangkat isu tentang mitos ketidakmampuan untuk mengalahkan Israel. Ia menyatakan bahwa mitos ini telah hancur, terutama setelah serangan di Jalur Gaza dan perjuangan pejuang Palestina.
"Saudara-saudara! Mitos tentara Israel yang tak terkalahkan, mitos intelijen terbaik dan terkuat dunia, dan mitos 'negara suaka' yang mampu melindungi rakyat Yahudi kini runtuh berkeping-keping dan tidak akan pernah dapat dikembalikan," tegas Habib Zahir.
Orasi tersebut menggarisbawahi bahwa perjuangan Palestina terus berlanjut dan bahwa Israel bukan lagi sebuah kekuatan tak terkalahkan. Para pejuang Palestina telah berhasil menghadapi struktur militer Israel, termasuk tank, pasukan lapis baja, dan sistem Iron Dome di dekat Gaz
Advertisement