Liputan6.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyesalkan adanya perundungan atau bullying di SMP Negeri Banyuwangi yang membuat korbannya harus dirawat di rumah sakit.
Dia menyatakan, pihaknya langsung melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kepala sekolah dan jajaran pendidik lainnya.
Baca Juga
“Ini menjadi tanggungjawab kita semua untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang lagi. Lebih-lebih kepada para kepala sekolah dan jajaran pendidik lainnya. Kasus semacam ini telah menjadi salah satu tolok ukur kinerja kepala sekolah,” ungkap Ipuk, Rabu (18/10/2023).
Advertisement
Ipuk menegaskan, kepala sekolah sebagai pemimpin di lingkungan sekolah menjadi penanggungjawab utama atas keselamatan dan terhindarnya para anak didik dari perilaku perundungan dan kekerasan. Kejadian tersebut merupakan indikasi dari lemahnya kontrol dan monitoring dari pihak sekolah.
“Berikan perhatian terbaik bagi anak-anak. Mitigasi sejak awal jika ada potensi perundungan agar bisa dicegah jauh-jauh hari,” imbuhnya.
Ipuk juga meminta agar korban maupun pelaku diberikan pendampingan dan binaan yang semestinya.
“Libatkan orangtua murid untuk lebih partisipatif dalam membina dan mendidik anak. Utamanya saat di luar sekolah,” ujarnya.
Partisipasi orangtua, imbuh Ipuk, menjadi faktor yang tidak kalah pentingnya dalam bersinergi dengan pihak sekolah untuk mewujudkannya.
“Bangun komunikasi yang baik dengan wali murid. Pastikan setiap perkembangan anak bisa saling melaporkan. Sehingga anak benar-benar mendapat perhatian yang baik agar tidak terulang kembali kasus- kasus kekerasan terhadap siswa speerti bulliying dan sebagainya,” pintanya.
Dinas Pendidikan Lakukan Pendalaman
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno telah melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut. “Kami telah memberikan teguran kepada kepala sekolah yang bersangkutan. Selain itu, juga memberikan evaluasi secara menyeluruh kepada para kepala sekolah,” paparnya.
Selain itu, imbuh Suratno, Dinas Pendidikan akan semakin meningkatkan program-program pencegahan bulliying dan kekerasan di lingkungan sekolah. Seperti halnya Satgas Anti-Perundungan dan Pekan Parenting bersama Wali Murid. “Eskalasinya akan kami tingkatkan,” ujarnya.
Advertisement