Sukses

Momentum Hari Santri, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim Fawait Dapat Dewi Sartika Awards

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur Muhammad Fawait mendapat apresiasi Dewi Sartika Awards sebagai Pemimpin Merdeka Belajar bersamaa dengan momentum Hari Santri Nasional (HSN) 2023.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur Muhammad Fawait mendapat apresiasi Dewi Sartika Awards sebagai Pemimpin Merdeka Belajar bersamaa dengan momentum Hari Santri Nasional (HSN) 2023.

Apresiasi itu diberikan oleh Yayasan Guru Belajar dalam acara Temu Pendidikan Nusantara yang dilaksanakan di Jakarta, 21 Oktober 2023.

Fawait mengaku terkejut atas penghargaan yang diberikan kepada dirinya tersebut. Terlebih, saat penghargaan itu diberikan, ia sedang menjalankan ibadah umrah. Ini tentu sebuah kebanggan karena diberikan oleh sebuah organisasi bersifat nasional dan mempunya reputasi yang kredibel.

"Ini tentu menjadi vitamin bagi saya seorang santri di momentum Hari Santri Nasional 2023. Saya berterima kasih atas apresiasi ini. Bagi saya mendapatkan pendidikan adalah hak setiap warga negara," kata Gus Fawait, dalam keterangannya, Minggu (22/10/2023).

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV Jember ini mengungkapkan, penghargaan ini diberikan kepada tokoh - tokoh yang konsisten dan peduli dalam memperjuangkan pendidikan. Selama ini, dirinya di legislatif dinilai berkontribusi pada dunia pendidikan, terutama dunia pesantren.

Menurutnya, kontribusi pesantren dalam pendidikan sangat jelas dan nyata. Bahkan peran pesantren sudah dirasakan masyarakat jauh sebelum republik ini berdiri.

"Selama ini kami bergandengan tangan dengan dunia pesantren untuk menyediakan pendidikan kepada masyarakat," ujarnya.

Tokoh Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini menilai peran pesantren sangat signifikan dalam pembangunan, terutama dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat. Menurut Gus Fawait, pesantren memberikan akses pendidikan yang luas bagi masyarakat.

2 dari 2 halaman

Askes Jauh Pesantren

Ia melanjutkan, pesantren memberikan akses pendidikan yang luas bagi masyarakat. Sebab keberadaannya di pelosok desa, daerah perkebunan dan pinggiran hutan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk tetap mendapatkan kesempatan pendidikan.

"Bahkan jauh sebelum pemerintah memiliki kemampuan untuk memberikan pendidikan gratis kepada masyarakat. Pondok Pesantren sudah memberikan pendidikan tanpa menghiraukan apakah masyarakat itu mampu atau tidak dari segi biaya," pungkas Bendahara GP Ansor Jatim tersebut.