Â
Liputan6.com, Jakarta - International College of Dentists (ICD) XV Region 38 (Indonesia) bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kuningan, menggelar bakti sosial pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut untuk pelajar warga Kuningan.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat Kuningan, khususnya siswa sekolah, orang dewasa, dan masyarakat sekitar," ujar Ketua ICD Indonesia Hananto Seno, di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Advertisement
Kegiatan ini dilangsungkan di lokasi di Pendopo, Luragung dan Dharma Kuningan. Program ini mencakup 51 Sekolah Dasar, satu sekolah menengah pertama, dan satu sekolah berkebutuhan khusus.
"Total dokter gigi yang diterjunkan 74 orang, termasuk tiga yang dokter khusus bedah gigi, dua ahli prosedur implan gigi, dan satu dokter gigi yang memiliki spesialisasi dalam area khusus lainnya," kata Fahmi Nurdin, ketua panitia pelaksana.
Menurut dia, kolaborasi ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kesehatan mulut masyarakat di Kabupaten Kuningan.
Sementara itu, Ketua ICD Bakti sosial Moestar Pj Moeslim mengatakan, program kesehatan di Kuningan ini berhasil menyediakan berbagai layanan kesehatan gigi mulai dari penyuluhan pendidikan kesehatan gigi terhadap 10.198 warga Kabupaten Kuningan, dengan fokus pada promosi praktik kebersihan mulut.
Sementara langkah tindakan medis dilakukan kepada 451 warga yang dicabut gigi rusaknya, 459 warga yang ditambal, tiga orang operasi bibir sumbing, 24 pasien pengangkatan gigi belakang. Lalu ada empat pemasangan implan gigi kepada dua pasien.
Pengetahuan tentang Gigi
"Implan gigi memberikan kontribusi pada kesejahteraan gigi jangka panjang," ujar Seno.
Bakti sosial ini juga dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan soal perlunya penggantian gigi dengan dental implan yang disaksikan oleh para dokter gigi yang sedang melaksanakan tugas kedinasan setelah lulus kuliah dan dokter gigi RSUD 45 Kuningan.
"Penerapan teknologi implan gigi terkini menyerupai gigi asli baik secara fungsi estetis maupun pada pengunyahan," ujarnya.
Â
Advertisement