Sukses

Ketahuan Pakai Batik yang Sama di 2017 Saat Ketemu Jokowi, Anies: Nggak Kelihatan Kayak Barang Lama Kan?

Bakal capres Anies Baswedan mengakui memakai baju batik yang sama saat memenuhi Undangan Presiden Jokowi datang ke Istana, Senin (30/10/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Bakal capres Anies Baswedan mengakui memakai baju batik yang sama saat memenuhi Undangan Presiden Jokowi datang ke Istana, Senin (30/10/2023).

Selain Anies, Jokowi juga mengundang capres lain, yaitu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Pada pertemuan tersebut, para capres kompak mengenakan kemeja batik dengan motif parang. Namun, kemeja batik milik Anies menjadi sorotan karena terlihat sama dengan yang dia kenakan saat bertemu Jokowi di Istana pada 2017 silam.

Dilihat Liputan6.com, pada 25 Oktober 2017, Anies kala itu menjabat Gubernur DKI Jakarta. Anies saat itu mengenakan kemeja batik lengan panjang motif parang yang sama ketika bertemu Jokowi bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

"Masa? Sama ya? Masa sih?," kata Anies di Istana Merdeka Jakarta Pusat.

Anies menyebut pemilihan kemeja batik motif parang yang dia gunakan itu tidak memiliki makna dan pesan khusus. "Enggak ada pesannya," ujar Anies.

Meski begitu, Anies menjelaskan kemeja batik motif parang miliknya itu memang bukan baju baru. Kemeja batik tersebut telah ia gunakan dalam kurun waktu yang cukup lama.

"Baju batik saya selalu saya pakai bertahun tahun, saya masih banyak baju batik yang usianya hampir 20 tahun 15 tahun yang selalu saya rawat dan saya pakai lagi, enggak kelihatan kayak barang lama kan? Karena dirawat dan selama kita rawat yang baik, batik itu bisa tahan lama," kata Anies.

2 dari 3 halaman

Jaga Netralitas

Pada pertemuan tersebut, Anies Baswedan mengaku menitipkan pesan kepada Presiden Jokowi untuk Pemilu 2024. 

“Kami (Anies-Gus Imin) sampaikan kepada beliau bahwa kami sering bertemu banyak orang-orang yang sayang pada presiden dan mereka yang sayang ini menitipkan pesan untuk presiden bisa menjaga netralitas dan menegaskan kepada seluruh aparat untuk menjaga netralitas di dalam Pilpres,” kata Anies kepada awak media di Istana Merdeka Jakarta, Senin (30/10/2023).

Mendengar hal itu, Presiden Jokowi mengaku telah mengumpulkan penjabat gubernur, bupati bahkan akan mengumpulkan TNI-Polisi dan semua aparatur negara untuk menyampaikan pesan netralitas di dalam Pemilu 2024.

“Kami melihat itu adalah pesan penting yang bisa membuat Pemilu kita besok berjalan dengan aman, damai, karena seluruh unsur penyelenggara menunjukkan sikap yg netral dan profesional,” sambut Anies.

“Beliau merespon positif sehingga diskusi kita juga tadi lancar,” imbuh Anies.

3 dari 3 halaman

Pujian Surya Paloh

Ketua Umum NasDem Surya Paloh memuji gestur Presiden Joko Widodo yang mengundang tiga calon presiden, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan ke Istana Negara pada Senin (30/01), untuk makan siang bersama. Paloh menilai hal ini menjadi modal berharga bagi perjalanan bangsa ke depan

"Saya pikir bagus itu apapun juga fungsi peran presiden kepala pemerintahan sekaligus kepala negara," kata Paloh dalam siaran pers, Senin (30/10).

Paloh mengatakan, NasDem telah mengingatkan Jokowi sejak awal tentang arti seorang presiden menjadi milik semua kelompok. Ia menilai Jokowi telah menunjukkannya dalam pertemuan dengan tiga capres.

"Ya milik bagi semua kelompok, golongan semua partai, dan presiden melaksanakan hari ini, nah ini menjadi modal yang lebih baik ke depannya," kata Paloh.

Gestur Jokowi itu juga dinilai untuk meredakan isu partisan kepada kandidat tertentu. Paloh menyebut persepsi Jokowi memihak kepada salah satu calon itu ada.