Sukses

Perintah Tegas Khofifah untuk ASN di Jatim: Wajib Netral di Pemilu 2023

Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat di provinsi ini untuk turut mewujudkan Pemilu 2024 dengan damai. Dia menegaskan agar politik identitas yang mengarah pada ujaran kebencian tidak digunakan dalam pesta demokrasi mendatang.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) di provinsi setempat supaya tetap netral saat Pemilu 2024. 

"Saya sudah keluarkan anjuran tertulis supaya seluruh ASN netral dalam proses demokrasi yang Insya Allah Pilpres, Pileg akan berjalan bulan Februari 2024," katanya, Jumat 3 November 2023.

Dia mengatakan, dari berbagai kegiatan yang sudah dilakukan seperti deklarasi damai dan juga apel Pemilu damai yang dilakukan oleh Forkopimda Jatim bertujuan untuk membangun kebersamaan. 

"Intinya tetap saling memberikan penghormatan atas perbedaan pilihan dukungan, karena Jatim memiliki pengalaman demokrasi luar biasa, sehingga perbedaan tidak boleh mengurangi derajat kebersamaan," ujarnya. 

Sebelumnya, Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat di provinsi ini untuk turut mewujudkan Pemilu 2024 dengan damai. Dia menegaskan agar politik identitas yang mengarah pada ujaran kebencian tidak digunakan dalam pesta demokrasi mendatang.

"Pemilu harus kita sukseskan bersama-sama. Untuk itu, kami berharap pesta demokrasi berlangsung secara lancar, aman, dan kondusif," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan hasil sensus penduduk tahun 2020, total penduduk Jatim mencapai 40,67 juta jiwa. Pada Pemilu 2024, jumlah pemilih tetap di Jatim 31,402 juta pemilih.

"Dengan jumlah pemilih yang cukup besar ini, maka sangat perlu langkah preventif serta mitigatif untuk menjaga suasana kondusif di Jatim," ujarnya.

Untuk itu, dia meminta masyarakat menyaring informasi yang beredar secara detail agar isu-isu SARA, berita hoaks, dan provokasi bisa teredam.

"Jangan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya karena bisa jadi informasi yang kita sebar justru memicu pertikaian yang merusak kerukunan kita sebagai warga bangsa," ucapnya

2 dari 2 halaman

Sinergi dengan Aparat Penegak Hukum

Khofifah menyebut sinergi dengan aparat penegak hukum menjadi penting. Utamanya, untuk pengendalian massa pendukung partai serta mendukung tindakan tegas aparat jika terbukti mengganggu kelancaran dan kedamaian pemilu.

"Keamanan dan ketertiban masyarakat harus kondusif. Harapannya para simpatisan turut menjaga suasana kondusif pada lingkungan bermasyarakat. Hindari menyebarkan politik identitas yang mengarah ujaran kebencian," tuturnya.

Mantan Menteri Sosial itu menyampaikan bahwa sengketa yang ditemukan pada pemilu harus ditindaklanjuti sesuai peraturan perundangan yang berlaku sehingga semua sengketa pemilu bisa diselesaikan secara adil dan penuh transparansi.

"Untuk mewujudkan suasana yang kondusif, saya harap kerja sama semua pihak untuk berpartisipasi dalam kesuksesan pemilu yang akan datang. Pemilu ini bertujuan mencari pemimpin bersama bukan mencari musuh. Jadi perlu untuk menjaga keamanan dan kedamaian demi kebaikan bersama," katanya.