Liputan6.com, Surabaya - Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Bernadette Caroline Angelica Harianto (22), yang ditemukan tewas di dalam mobil, halaman apartemen Royal Bisnis Tambak Oso, Sidoarjo, pada Minggu 5 November, ternyata menyelipkan dua surat wasiat.
"Ada surat wasiat berbahasa Inggris yang ditujukan kepada keluarga. Tidak ada barang yang hilang, handphone, tas utuh. Tidak ada yang rusak di tempat kejadian perkara," ujar Kanit Reskrim Polsek Waru Sidoarjo, AKP Ahmad Yani, Senin (6/11/2023).
Korban ditemukan sudah meninggal dengan posisi duduk di jok belakang kemudi, pintu dan kaca mobil semua tertutup.
Advertisement
Dalam mobil korban ditemukan dengan kondisi kepala korban dibungkus plastik, dan bagian leher plastik ada lakbannya.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Surabaya, Murni Lamid mengungkapkan, proses autopsi mahasiswinya inisial BC (26) asal Kediri, di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya, telah selesai.
"Saya masih di rumah sakit. Informasi dari tim dokter yang kami terima, almarhumah bukan korban pembunuhan, tapi bunuh diri," ujarnya, Minggu (5/11/2023).
Murni sebelumnya juga mengaku menangis setelah mendapat kabar duka mengenai mahasiswinya tersebut ditemukan tewas di dalam mobil di halaman parkir apartemen Royal Bisnis Tambak Oso, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Aku ndredeg ini tadi mas, saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali sehingga saya agak ndredeg ini," ujarnya, Minggu (5/11/2023).
"Tetapi ditemukan (meninggal) tadi jam setengah enam itu saya dapat beritanya dari keluarganya bukan dari polisi," imbuh Murni.
Murni mengatakan, dirumah sakit (kamar jenazah) itu tidak ada siapa-siapanya cuma dua orang yaitu Tante dan Om korban, kemudian satu dosen dari kampus.
"Almarhumah berasal dari Kediri sehingga nanti akan dibawa pulang ke Kediri menunggu proses otopsi oleh dokter forensik," ucapnya.
Isi Surat Wasiat
Berikut adalah dua surat wasiat tersebut yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Surat pertama ditujukan untuk ibu dan saudaranya.
Dear Mama
Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.
Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tak dapat melindungimu.
Dear saudara laki-laki dan perempuanku
Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas. Aku nggak secerdas itu. Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.
Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.
Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana
Â
Advertisement
Surat Wasiat Kedua
Surat kedua ditujukan untuk paman dan sahabatnya.
Dear paman
Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.
Dear sahabat
Kalian begitu kuat dan berani. Aku berharap bisa seperti kalian. Tapi kalian tahu, aku lemah. Tak punya motivasi. Aku berharap kalian bahagia selamanya. Aku tahu kalian bisa. Maafkan aku. Aku sayang kalian.
Bila setiap orang pernah menjumpaiku. Bila aku salah, bunuh saja aku. Untuk dunia. ya, kamu telah menumbuhkan kegagalan, generasi lemah.
Hidup segan mati tak mau? Aku memilih untuk mati.