Sukses

Evakuasi WNI Muhammad Husein Sekeluarga dari Gaza Terganjal di Pintu Perbatasan Rafah, Menlu: Kita Akan Terus Usaha

Proses penyelamatan Muhammad Husein, kedua anaknya yang juga WNI, serta istrinya yang berkewarganegaraan Palestina belum berhasil karena pintu perbatasan Rafah dari sisi Gaza tidak dibuka sehingga evakuasi tak bisa dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Proses evakuasi satu keluarga WNI dari Jalur Gaza, Muhammad Husein, belum berhasil dilakukan.

"Upaya untuk melakukan evakuasi terhadap satu keluarga WNI yang tinggal di Gaza selatan, kembali belum berhasil,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Senin (6/11/2023).

Proses penyelamatan Muhammad Husein, kedua anaknya yang juga WNI, serta istrinya yang berkewarganegaraan Palestina belum berhasil karena pintu perbatasan Rafah dari sisi Gaza tidak dibuka sehingga evakuasi tak bisa dilakukan.

Selain itu, kementerian luar negeri juga mendapat informasi bahwa sudah dua hari terakhir tidak ada evakuasi dari Gaza ke Rafah.

"Kita akan terus berusaha dan kemarin saya melakukan kembali komunikasi dengan berbagai pihak, untuk memastikan bahwa WNI dalam keadaan baik," kata Retno.

"Saya juga langsung berkomunikasi dengan keluarga Pak Husein untuk memberikan semangat dan menyampaikan bahwa kami sedang terus berusaha,” kata dia, menambahkan.

Sebelumnya, empat warga negara Indonesia (WNI) yaitu Abdillah Onim dan tiga anaknya, serta istrinya yang adalah warga Palestina berhasil dievakuasi dari Jalur Gaza ke Kairo, Mesir.

“Alhamdullillah, puji syukur, pada 2 November sekitar pukul 19.00 waktu Mesir atau sekitar pukul 00.00 pada 3 November WIB, empat WNI dan satu istri WNI telah berhasil dievakuasi dari Gaza dan sudah tiba di Rafah,” kata Retno Marsudi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Setelah menempuh perjalanan sekitar tujuh jam dengan jarak 367 kilometer, para WNI dan tim evakuasi tiba di Kairo pada pukul 03.00 dinihari waktu setempat.

“Perjalanan evakuasi empat WNI dan satu istri WNI ini bukan hal yang mudah, sekali lagi bukan hal yang mudah,” tutur Retno.

Pada Rabu (1/11), keluarga Abdillah Onim yang tinggal di Gaza City telah berusaha menuju perbatasan Rafah, tetapi harus kembali karena situasi sangat tidak kondusif di tengah serangan yang terus dilancarkan Israel terhadap kelompok Hamas Palestina.

Karena faktor keamanan yang belum memungkinkan, maka tim evakuasi dan para WNI bersepakat agar mereka kembali ke rumah mereka sambil menunggu situasi lebih aman. Pergerakan untuk evakuasi kembali dilakukan pada Kamis pagi (2/11), tetapi belum juga berhasil.

“Untuk ketiga kalinya, pada 2 November siang hari, evakuasi dicoba kembali, dan alhamdullillah berhasil,” kata Retno.

 

 

2 dari 2 halaman

Bang Onim Pulang ke Indonesia

Kementerian Luar Negeri memastikan keluarga Abdillah Onim, WNI yang diselamatkan dari pusat konflik Israel-Hamas di Gaza, pulang ke Indonesia.

"Kemlu dan KBRI Kairo memfasilitasi kepulangan Bang Onim sekeluarga ke Indonesia," kata  Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat pada Senin.

Onim, ketiga anaknya yang juga WNI, serta istrinya yang berkewarganegaraan Palestina, akan tiba di Indonesia pada Senin sore dengan menggunakan penerbangan Emirates dari Kairo, Mesir.

Keluarga Abdillah Onim berhasil diungsikan dari Gaza melalui perbatasan Rafah dan dibawa ke KBRI Kairo pada Jumat (3/11).

Sesuai aturan Mesir, warga negara asing yang dievakuasi dari Gaza hanya boleh berada di wilayah Mesir selama 3x24 jam, sebelum dipulangkan ke negara masing-masing atau dipindahkan ke negara lain.

Perbatasan Rafah, yang adalah pos perbatasan paling selatan dari Gaza dan berbatasan dengan Semenanjung Sinai di Mesir, adalah satu-satunya jalur untuk mengeluarkan warga negara asing di tengah konflik yang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas.